Kamis, 28 November 2013

Sampah di Ibu Kota


“Kebersihan merupakan pangkal kesehatan”. Kalimat tersebut tidak asing terdengar di telinga kita. Sejak kecil kita sudah diperkenalkan dengan kalimat tersebut. Kalimat yang menyuratkan bahwa kebersihan merupakan syarat untuk hidup sehat. Saya yakin dari mulai anak-anak hingga orang dewasa mengerti tentang hal tersebut. Tetapi sayangnya, keinginan masyarakat untuk ikut serta menjaga kebersihan lingkungannya berbanding terbalik dengan keinginan masyarakat untuk hidup sehat. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya masih sangat rendah. Inilah mengapa kebersihan lingkungan masih menjadi persoalan serius yang dihadapi oleh berbagai Negara di belahan dunia.

Begitupun halnya dengan Indonesia, lingkungan yang bersih masih menjadi pemandangan yang sulit dijumpai. Meskipun di beberapa titik di wilayah Indonesia sudah tampak bersih, namun lain halnya dengan berbagai wilayah lainnya seperti di perkotaan, bahkan pelosok desa tak jarang kita jumpai banyak pemukiman kumuh, sirkulasi pengolahan sampah yang kurang, dan juga masalah pengelolaannya.

Jakarta sebagai Ibukota Negara yang merupakan citra Negara dan barometer ekonomi, mengharuskan adanya peningakatan pembangunan setiap waktu. Sebagai pusat perekonomian Negara, seharusnya Jakarta tampil asri dengan banyak ruang terbuka hijau di dalamnya. Namun pada kenyataannya lingkungan yang bersih masih sulit dijumpai di Jakarta. Dapat kita lihat sendiri bagaimana kontrasnya keadaan lingkungan di Jakarta. Di satu sisi kita dapat kita lihat betapa megahnya kota Jakarta dengan banyak gedung bercakar langit dan ornamen-ornamen mewah lainnya yang menghiasi dataran Jakarta. Namun disisi lain, pemukiman kumuh di pinggiran Jakarta dan pengelolaan sampah yang kurang terealisasi menggambarkan bahwa Jakarta masih jauh dari kata asri.

Masalah utama yang dihadapi oleh kota Jakarta dewasa ini adalah masih persoalan sampah. Lagi-lagi faktor utamanya adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar masih sangat rendah. Bukan menjadi sebuah rahasia apabila tong sampah di Jakarta seakan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan bisa dikatakan, masyarakat Jakarta hidup diantara tong sampah. Mengapa demikian? Karena masyarakat bebas membuang sampah semau mereka tanpa peduli atau merasa kalau hal tersebut adalah salah. Mereka tidak mempunyai kesadaran bahwa kebersihan lingkungan adalah penting hukumnya. Bagaimana kita mau hidup sehat jika di kota sebesar ini yang merupakan tempat kita tinggal dipenuhi oleh tumpukan sampah yang setiap harinya rata-rata mencapai puluhan ton sampah.

Seperti yang kita ketahui, masalah pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan akar dari timbulnya masalah masalah baru. Sampah akan menimbulkan banyak dampak negatif apabila pembuangannya tidak terkelola dengan baik,  diantaranya:

1. Dampak terhadap kesehatan
Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat bersarangnya berbagai binatang seperti lalat, nyamuk, dan binatang lain yang dapat  menimbulkan wabah penyakit. Potensi wabah penyakit seperti diare, jamur kulit, kolera, DBD, dan tifus akan menyebar dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

2. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan terhadap rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

3. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi
Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah berserakan dimana – mana. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memperburuk image kota Jakarta sebagai ibukota.

Upaya untuk menangani masalah sampah di Jakarta:

Permasalahan sampah di Jakarta menjadi persoalan yang serius bagi masyarakat maupun bagi pemerintah. Hal yang sangat memprihatinkan adalah produksi sampah di DKI Jakarta tidak berbanding lurus dengan pembersihan sampah yang terus-menerus, sehingga menyebabkan persoalan sampah dan banjir menjadi dua sisi mata koin yang tak terpisahkan.

Berikut ini adalah upaya-upaya yang sebaiknya dilakukan untuk menangani masalah sampah di Jakarta agar tidak berekembang menjadi masalah-masalah lain yang lebih serius, diantaranya:

1. Kampanye kepada masyarakat sekitar agar tidak menjadi "tukang nyampah"

Solusi pertama yang harus dilakukan adalah membangkitkan kesadartan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan kampanye yang bisa dilakukan kepada masyarakat sekitar untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat serta menumbuhkan kemauan masyarakat sekitar untuk hidup sehat dan bebas dari sampah yang berserakan di sekitar. Masyarakat sekitar bisa diingatkan untuk tidak menjadi tukang nyampah di wilayahnya sendiri.

Seperti yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Jokowi belum lama ini beliau menggandeng grup band slank berkampanye dengan tema “Bikin Jakarta Bebas Sampah” di kawasan car free day didepan pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta pusat. Menggandeng selebriti dalam berkampanye merupakan ide segar Jokowi yang sangat efektif untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat. Sebagai grup band papan atas tentu saja grup band slank sudah mengindonesia dan mempunyai banyak fans. Masyarakat akan lebih tertarik untuk ikut membersihkan Jakarta dari sampah karena terinspirasi dari grup band favoritnya. Namun, tanpa adanya kesadaran dari masyarakat, upaya apapun yang dilakukan oleh pemerintah akan sia-sia.

2. Melakukan program 4R

Sampah yang menggunung di Jakarta dapat ditanggulangi salah satunya dengan program 4R. Program ini tentu saja tidak asing ditelinga kita namun penerapan dari program ini sangat jarang dilakukan oleh masyarakat, padahal sangat membantu dalam menangani permasalahan sampah yang kian larut di Jakarta dewasa ini.

3. Pengawasan pemerintah dan penetapan hukuman yang tepat bagi orang yang membuang sampah sembarangan

Sebenarnya undang-undang tentang pelanggaran pembuangan sampah di sembarang tempat telah ada sejak lama di Negara kita. namun, undang-undang tersebut tidak terealisasi dengan baik. Salah satu faktornya adalah kurangnya pengawasan dari pemerintah serta ketegasan akan hukuman bagi orang yang membuang sampah sembarangan. Tentu kita sudah mengetahui bahwa membuang sampah di sembarang tempat dapat dijatuhi sanksi, namun nyatanya jarang sekali kita menjumpai ada orang yang dikenakan sanksi akibat membuang sampah sembarangan. Karena ketidaktegasan inilah masyarakat seenaknya membuang sampah di sembarang tempat karenamerasa tidak terikat oleh hukum yang terkait.