Kamis, 29 November 2012

BAB 7 JENIS-JENIS DAN BENTUK KOPERASI



v  Jenis koperasi (PP 60 tahun 1959)
a.       Koperasi Desa adalah koperasi yang menjalankan usahanya di desa-desa. Koprerasi ini biasa disebut dengan Koperasi Unit Desa (KUD).
Contohnya: memberikan pengarahan tentang peningkatan program produksi pertanian.
b.      Koperasi pertanian adalah koperasi yang anggota-annggotanya terdiri dari petani, pemilik tanah, penggarap, buruh tani, dan orang-orang yang berkepentingan serta mata pencahariannya berhubungan dengan usaha pertanian yang bersangkutan.
Contohnya: mengusahakan pembelian bibit, pupuk, obat-obatan, alat-alat pertanian, mengolah hasil pertanian dari tingkat bahan mentah menjadi barang jadi, memberikan kredit bagi yang memerlukan, mengusahakan pasar penjualan hasil-hasil pertanian dan mendidik petani berorganisasi untuk mengatasi kesulitan.
c.       Koperasi peternakan adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha dan buruh peternakan yang mata pencahariannya berhubungan dengan peternakan.
Contohnya: penjualan hasil-hasil peternakan, mengusahakan pembelian bahan-bahan/ alat-alat peternakan, menyediakan kredit bagi anggota, menyelenggarakan pendidikan/ penerangan tentang peternakan tepat guna.
d.      Koperasi perikanan adalah koperasi yang anggotaa-anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik alat perikanan, buruh/ nelayan yang berkepentingan serta mata pencahariannya berhubungan dengan usaha perikanan.
Contohnya: mengusahakan pembelian alat-alat perikanan, mengusahakan modernisasi teknik dan perluasan pemeliharaan dan penangkapan ikan, menyediakan kredit, mengusahakan pengelolaan dan pengawetan ikan.
e.       Koperasi kerajinan / industry adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik, alat-alat produksi dan buruh yang berkepentingan serta mata pencaharian langsung berhubungan dengan kerajinan/ industri yang bersangkutan.
Contohnya: mengatur pembelian bahan-bahan yang diperlukan, mengadakan pembelian alat-alat produksi secara bersama, mengorganisir penjualan hasil-hasil kerajinan anggota, menyediakan kredit untuk anggota.
f.       Koperasi simpan Pinjam (Koperasi Kredit) adalah koperasi yang anggota-anggotanya/ non anggota mempunyai kepentingan langsung di bidang perkreditan.
Contohnya: membantu keperluan kredit para anggota yang sangat memebutuhkan dengan syarat bunga ringan, mendidik para anggota supaya giatmenyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri, mendidik para anggota hidup berhemat dengan menyisikan sebagian pendapatannya dan menambah pengetahuan tentang perkoperasian.
g.      Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang dalam kegiatan usahanya menyediakan kebutuhan akan barang-barang sehari-hari atau bisa berbentuk barang lainnya.
Contohnya: sebagai penyalur tunggal barang-barang kebutuhan masyarakat sehari-hari, harga barang ditangan konsumen menjadi lebih murah, biaya penjualan maupun biaya pembelian dapat ditekan.

v  Jenis koperasi menurut Teori Klasik terdapat 3 jenis koperasi:
a.       Koperasi Pemakaian (konsumsi), merupakan koperasi yang dalam kegiatan usahanya menyediakan kebutuhan akan barang-barang sehari-hari atau bisa berbentuk barang lainnya.
b.      Koperasi Penghasil atau Koperasi Produksi, koperasi yang menyelenggarakan perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja dalam koperasi sebagai pegawai/ karyawan.
c.       Koperasi Simpan Pinjam, koperasi yang mempunyai kepentingan untuk menyimpan dana dan memberikan pinjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya/ non anggota. Koperasi ini sering disebut koperasi kredit.

v  Ketentuan Penjelasan Koperasi Sesuai Undang-Undang No. 12/67 tentang Pokok-pokok Perkoperasian (Pasal 17):
                     1.         Penjenisan koperasi didasarkan pada kebutuhan dalam masyarakat homogenkarena kesamaan aktivitas/ kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya.
                     2.         Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, ditiap daerah kerja hanya terdapat satu koperasi yang sejenis dan setingkat.

v  Bentuk Koperasi (PP No.60/1959)
a.       Koperasi Primer, dibentuk sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang yang telah memenuhi syarat-syarat keanggotaan.
b.      Koperasi Pusat, terdiri dari sekurang-kurangnya 5 (lima) koperasi primer yang berbadan hukum.
c.       Koperasi Gabungan, terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) pusat koperasi yang berbadan hukum.
d.      Koperasi Induk, terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) gabungan koperasi yang berbadan hukum.
Dalam hal ini, bentuk koperasi masih dikaitkan dengan pembagian wilayah administrasi.

v  Bentuk Koperasi yang Disesuaikan dengan wilayah Administrasi Pemerintahan (Sesuai PP 60 Tahun 1959)
·         Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi desa
·         Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
·         Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
·         Di Ibukota ditumbuhkan Induk Koperasi
·         Di Ibukota ditumbuhkan Induk Koperasi

v  Koperasi Primer Dan Koperasi Sekunder
·         Koperasi Primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan jumlah minimalnya 20 orang yang memiliki kepentingan yang sama.
·         Koperasi Sekunder merupakan koperasi yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum.


Senin, 05 November 2012

Bagaimana cara mensosialisasikan koperasi agar terlihat menarik di masyarakat?


Koperasi sering terdengar di telinga kita. Namun sebagian besar masyarakat buta terhadap koperasi. Dalam artian, masyarakat awam tidak begitu paham dengan adanya koperasi, apa tujuan dari koperasi serta manfaat koperasi itu sendiri. Sebagai badan usaha yang berbasis kerakyatan harusnya koperasi populer di kalangan masyarakat. Tetapi justru kini seiring dengan perkembangan zaman kiprah koperasi mulai tenggelam dalam zona perairan perekonomian kita.
Koperasi kini dapat dikatakan kalah bersaing dengan usaha-usaha lainnya. Di Indonesia sendiri jumlah koperasi yang aktif semakin menurun. Entah karena pengaruh adanya globalisasi atau memang minat masyarakat itu sendiri terhadap koperasi sangat rendah.
Kalau kita lihat dari tujuannya, koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya dengan asas kekeluargakan. Di dalam koperasi tidak ada yang namanya perbedaan antara anggota yang satu dan yang lain. Semua memiliki hak yang sama dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah mufakat.
Kendati demikian, minat masyarakat untuk mengelola koperasi masih sangat rendah. Hal ini tentu saja memprihatinkan. Masyarakat harusnya bekerja sama dalam memajukan koperasi agar dapat bersaing dengan usaha-usaha lainnya. Rendahnya minat masyarakat ini justru menghambat pergerakan koperasi di pasar bebas.
Untuk tetap aktif dalam perekonomian tentu saja koperasi harus memiliki strategi, salah satunya dalam hal mensosialisasikan koperasi di masyarakat. Masyarakat wajib mengetahui lebih dalam tentang koperasi agar memahami betul peran koperasi dalam perekonomian sekaligus menjalankan tujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Sosialisasi dan promosi merupakan strategi umum yang banyak dilakukan oleh perusahaan termasuk koperasi. Masyarakat sebagai subjek yang menjalankan usaha sudah sepatutnya diberikan sosialisasi tentang usaha yang akan mereka kelola sebelum mereka ikut dan bergabung dalam suatu koperasi. Namun untuk menarik minat masyarakat terhadap suatu usaha tidaklah mudah. Butuh keterampilan dan kreatifitas dalam mensosialisasikan agar menarik minat masyarakat untuk ikut dan bergabung memajukan usaha bersama.

Lalu bagaimana cara mensosialisasikannya?
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menarik jumlah masyarakat lebih banyak lagi untuk bergabung dalam koperasi. Pertama, mensosialisasikan sosialisasi sejak dini.  Koperasi dapat dikenalkan di SD, SMP, dan SMA. Sosialisasi dapat dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah di berbagai daerah secara berkala.  Para pelajar harus dibekali pengetahuan tentang koperasi sejak dini. Mereka harus mengetahui apa sebenarnya usaha berbasis kerakyatan ini dan apa tujuan serta manfaat dari usaha ini.  Dengan memperkenalkan koperasi sejak dini, secara tidak langsung kita mengajarkan para pelajar agar dapat terus meningkatkan kegiatan berkoperasi sejak dini. Apabila murid-murid dibiasakan berkoperasi sejak dini, ketika mereka dewasa mereka akan terbiasa berkoperasi.
Kedua, Mensosialisasikan koperasi secara merata di berbagai daerah. Target sosialisasi koperasi adalah masyarakat luas, baik yang di desa maupun di kota. Dewasa ini pada umumnya jumlah koperasi tidak merata di berbagai daerah. Untuk itu pemerintah dalam hal ini Kementrian Koperasi dan UKM perlu melakukan pemerataan koperasi di berbagai daerah. Pemerataan koperasi di pedesaan bertujuan untuk menghindarkan masyarakat meminjam uang kepada badan usaha lain yang menyertakan suku bunga tinggi sehingga menghambat perekonomian di pedesaan. Dengan adanya koperasi yang merata di berbagai daerah, masyarakat bisa meminjam uang untuk keperluan usahanya sehingga masyarakat terlatih untuk berwirausaha secara mandiri. Selain itu adanya manfaat dari pemerataan koperasi adalah membantu para petani untuk menyimpan dan menjual hasil pertaniannya. Tanpa adanya koperasi, petani tidak mempunyai jaringan yang cukup luas untuk memasarkan hasil pertaniannya ke kota-kota besar sehingga dengan terpaksa mereka menjual hasil pertaniannya kepada para tengkulak dengan harga yang tidak sebanding dengan sumber ekonomi yang telah mereka korbankan. Hal ini tentu saja merugikan para petani. Koperasi di pedesaan diharapkan mampu membantu masyarakat pedesaan mengatasi masalah perekonomian. Koperasi dapat disosialisasikan kepada masyarakat melalui pemimpin-pemimpin di desa tersebut atau menginformasikan secara langsung tentang koperasi yang akan dibangun di desa tersebut dengan cara mengumpulkan masyarakat di balai pedesaan secara berkala. Pemerintah bisa memperkenalkan tujuan dari koperasi yang akan dibangun di desa tersebut yang tak lain adalah untuk menyejahterakan penduduk sekitar, prinsip-prinsip koperasi, serta peraturan-peraturan yang ada di dalam koperasi.
            Ketiga, melakukan sosialisasi melalui internet. Kemajuan teknologi di era globalisasi ini memberikan banyak dampak positif bagi berbagai perusahaan. Salah satunya adalah sebagai wadah untuk melakukan promosi dan sosialisasi. Sosialiasi koperasi dapat dilakukan melalui internet. Mengingat fungsi dari internet itu sendiri yang setiap orang merasakan masing-masing kegunaannya, mensosialisasikan koperasi melalui internet dirasa cukup efektif. Internet kini sedang marak-maraknya digunakan oleh berbagai manusia di belahan bumi dari mulai anak-anak, pelajar, mahasiswa, karyawan, pengusaha, dan kalangan lainnya menggunakan internet untuk kebutuhannya. Banyak sekali fasilitas-fasilitas yang tersedia di internet untuk mensosialisasikan koperasi kepada lapisan masyarakat bahkan sampai ke seluruh masyarakat dunia. Kementrian Koperasi dan UKM dapat menggunkan media jejaring social seperti facebook, twitter dan lain-lain untuk mensosialisasikan koperasi. Selain itu, Kementrian Koperasi dan UKM dapat mewajibkan setiap koperasi memiliki situs websitenya, karena dengan demikian masyarakat akan lebih mudah mengakses informasi yang berkaitan dengan koperasi tersebut secara efektif dan efisien. Dengan banyaknya informasi-informasi tentang koperasi di jejaring social dapat menarik minat masyarakat lebih banyak lagi untuk mengenal bahkan bergabung untuk memajukan koperasi sebagai usaha bersama.
Keempat, mensosialisasikan koperasi lewat media elektronik (televisi dan radio).  Selain internet, televisi dan radio juga dapat digunakan sebagai media untuk mensosialisasikan koperasi. Masyarakat di kota maupun di desa tentunya memiliki paling tidak satu buah televisi atau radio di rumahnya. Televisi dan radio sebagai media hiburan dan informasi dapat dimanfaatkan untuk mensosialisasikan dengan cara mengiklankan koperasi. Jangan kalah dengan partai politik dan tempat-tempat pengobatan yang mengiklankan diri lewat televisi atau radio, koperasi pun bisa seperti itu. Pensosialisasian lewat televisi atau radio dirasa cukup efektif mengingat kini penonton atau pendengar dari televisi dan radio dari mulai anak-anak, dewasa, hingga orangtua. Dibanding dengan pensosialisasian lewat internet, pensosialisasian lewat media elektronik lebih efektif karena tidak semua kalangan mengerti cara menggunakan internet. Untuk itu pensosialisasian melalui internet juga harus diimbangi dengan pensosialisasian melalui media elektornik agar semua kalangan dapat menerima informasi tentang koperasi tanpa terkecuali.
Hal-hal diatas dapat dilakukan oleh Kementrian Koperasi dan UKM  untuk mensosialisasikan koperasi agar terlihat lebih menarik di masyarakat. Dengan demikian, diharapkan dapat menarik minat masyarakat lebih banyak lagi untuk mengenal koperasi atau bahkan terjun langsung untuk menjalankan usaha bersama di dalam koperasi. Semoga koperasi di Indonesia dapat terus melebarkan sayapnya dan menarik jumlah masyarakat lebih banyak lagi.

Jumat, 02 November 2012

Siapkah koperasi menghadapi era globalisasi?



Masyarakat di belahan dunia telah memasuki era baru yang disebut sebagai era globalisasi. Apa yang dimaksud era globalisasi itu?
Globalisasi berasal dari kata “Global” yang berarti universal atau mendunia. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (network definition) sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan Negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh Negara-negara adikuasa, sehingga menimbulkan pandangan yang negatif terhadap globaliasi. Dari sudut pandang yang negatif ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalismedalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara adikuasa akan dengan mudah mengendalikan sistem perekonomian dunia dan Negara kecil semakin terbelakang karena tidak mampu untuk bersaing dengan mereka. Oleh karena itu, globalisasi sangat berpengaruh terhadap sistem perekonomian dunia, dan bahkan berpengaruh terhadap bidang budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang pertama yang menggunakan istilah globalisasi pda tahun 1985.
Era globalisasi ini berkembang dengan pesat pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Kemajuan teknologi, informasi, dan transportasi yang semakin waktu semakin canggih memfasilitasi segalanya di dalam era globalisasi ini. Globalisasi menjadi suatu perwujudan kepentingan ekonomi internasional menuju kearah yang lebih baik melalui adanya kesepakatan-kesepakatan antar negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Dari mulai kerjasama, perjanjian antar Negara, penyatuan mata uang, dan lain-lain dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia.
Ciri-ciri globaliasi antara lain:
  • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Teknologi yang berkembang secara pesat menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi sedemikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
  • Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Globalisasi di Indonesia
Globalisasi merupakan hal nyata yang harus dihadapi seluruh masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia. Sebagai anggota Negara di dunia, Indonesia tidak luput dari pengaruh adanya globalisasi. Indonesia tidak mungkin membatasi pergaulan internasional dengan Negara-negara lain, karena pada hakikatnya kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Indonesia dan Negara-negara lain memiliki ketergantungan satu sama lainnya.
Di Indonesia, globalisasi menjadi suatu kontroversi di kalangan akademisi, pengamat, dan para pelaku bisnis. Pengamat menyatakan bahwa Indonesia belum siap menghadapi perdagangan bebas dengan Cina (ACFTA). Dampak positifnya, globaliasi dapat memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ekonomi demi mewujudkan kesejahteraan bersama melalui pasar bebas. Namun dampak negatifnya, globalisasi dikhawatirkan merupakan liberalisasi ekonomi yang hanya akan membawa keuntungan bagi Negara-negara kuat (adikuasa) dan melemahkan perekonomian di negara-negara kecil.
Globaliasi mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusia, baik dari sisi ekonomi, politik, dan budaya. Dari sisi ekonomi, bagi Indonesia tentu perdagangan bebas menjadi suatu ancaman ketertutupan usaha, rendahnya peluang dan kesempatan badan-badan usaha lain termasuk koperasi yang merupakan usaha kerakyatan.
Dalam menyikapi hal tersebut, produsen-produsen di Indonesia harus menghasilkan produk terbaiknya agar dapat bersaing dengan produk hasil Negara lain di pasar bebas. Target pasar bukan hanya masyarakat dalam negeri saja, tapi masyarakat asing pun dapat menikmati hasil produk buatan Indonesia. Kualitas produksi pun harus ditingkatkan agar produk-produk hasil Indonesia dinilai baik di mata dunia sehingga dapat bersaing di pasar bebas bersama Negara-negara lainnya.

Mengglobalkan koperasi
            Koperasi sebagai suatu badan usaha kerakyatan di Indonesia tidak luput dari pengaruh derasnya arus globaliasi. Jalan koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan perekonomian dunia terbuka lebar. Koperasi harus mengevaluasi diri agar dapat menghadapi berbagai tantangan untuk mengembangkan sayap koperasi di percaturan perekonomian global. Dalam era globalisasi ini seleksi alam tentu saja terjadi, walaupun koperasi hanyalah badan usaha kecil dan menengah, koperasi harus menjadi badan usaha yang kompetitif dibandingkan badan usaha lainnya.
            Koperasi dalam persaingan bebas bersaing dengan perusahaan-perusahaan multinasional yang dalam banyak hal tidak sebanding kekuatannya dengan koperasi. Kemampuan menetapkan harga dan struktur pasar mempengaruhi koperasi agar dapat survive bahkan unggul dalam percaturan perekonomian global. Koperasi perlu melakukan pemberdayaan dan menempuh langkah-langkah antisipatif agar tetap eksis sebagai anggota aktif dalam perdagangan bebas, diantaranya:
1. Membenahi kondisi internal koperasi
Koperasi perlu membenahi kondisi internalnya. Dominasi pengurus yang berlebihan dan tidak sesuai dengan proporsinya perlu dibatasi dengan adanya peraturan. Peraturan akan memperkecil adanya penyimpangan-penyimpangan dalam koperasi, sehingga pemanfaatan koperasi untuk kepentingan pribadi, penyimpangan dalam hal pengelolaan dana, maupun praktik;praktik KKN dapat dihindari.
2. Menetapkan sistem GCG
Koperasi perlu mencontoh sistem Good Corporate Governance (GCG) seperti yang telah diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi GCG pada beberapa hal  dapat pula diterapkan dalam koperasi. Untuk itu sudah selayaknya Kementrian Koperasi dan UKM memperkenalkan suatu konsep sistem GCG pada koperasi-koperasi agar terciptanya tata kelola koperasi yang lebih baik.
3. Mengembangkan teknologi dan meningkatkan sumber daya manusia di koperasi
Sebagai salah satu anggota dalam pasar bebas, tentunya koperasi harus berhadapan dengan pesaing-pesaing usaha lainnya. Untuk dapat survive dalam pasar global, kebutuhan akan informasi dan peningkatan sumber daya sangat diperlukan. Pelatihan-pelatihan sumber daya manusia di dalam koperasi bukan hanya menyangkut bagaimana menjalankan koperasi dengan baik tetapi juga harus ditekankan bagaimana memahami peluang pasar, menguasai teknik-teknik produksi, dan melakukan pengawasan terhadap kualitas produksi. Kebutuhan akan informasi juga dirasa sangat penting untuk dapat terus aktif dalam pasar bebas. Misalnya, pengurus koperasi pertanian harus memahami perdagangan dan pertanian di pasar dunia.
Dengan melakukan upaya-upaya diatas Insya Allah koperasi siap menghadapi era globalisasi. Koperasi tidak akan tidur dalam percaturan perekonomian global. Koperasi diharapkan dapat membentangkan sayapnya dan era globalisasi ini menjadikan koperasi menjadi usaha kerakyatan yang terus bermain dalam percaturan perekonomian global.

Minggu, 21 Oktober 2012

Andai Aku Menjadi Menteri Koperasi




Andai aku menjadi menteri koperasi. Isi tulisan ini sama seperti judulnya diatas, “Andai Aku Menjadi Menteri Koperasi”.  Saya akan berandai-andai apabila saya menjadi seorang menteri koperasi.  Apa saja yang akan saya lakukan apabila saya menjadi menteri koperasi? Apa peran saya terhadap koperasi di Indonesia ini yang jumlahnya kian surut? Kebijakan apa yang saya buat untuk memajukan koperasi di Indonesia ini?
Menjadi seorang menteri bukanlah hal mudah. Tentu saja banyak hal-hal yang harus kita pertimbangkan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah kita buat. Menjadi menteri bukan pekerjaan yang sepele, yang hanya bisa berongkang-ongkang kaki di atas kursi nyaman dan cukup menjadi penonton saja terhadap pergerakan pengkoperasian di Indonesia. Kalau hanya menjadi penonton saja, rakyat biasa pun bisa. Kalau hanya ingin menyandang gelar “Menteri” demi kehormatan, untuk apa? Justru sebaliknya, seorang menteri diharapkan mampu ikut menangani masalah-masalah yang terjadi di dalam pengkoperasian di Indonesia dewasa ini. Seorang menteri harus memiliki wawasan dan pengalaman yang cukup, keahlian teknis di bidangnya, serta JUJUR dan BERTANGGUNG JAWAB. Mengapa harus jujur dan bertanggung jawab? Bukankah di Negara kita ini banyak sekali orang yang pintar, terbukti dari berbagai kompetisi olimpiade Internasional, pelajar-pelajar di Indonesia tak pernah absen dari gelar juara. Namun berapa jumlah orang jujur dan bertanggung jawab? Sangat minim sekali. Kejujuran dan sikap bertanggung jawab kini krisis dalam jiwa pemimpin-pemimpin Negara kita. Buktinya saja, berapa banyak pejabat-pejabat Negara yang telah dijebloskan ke dalam penjara akibat korupsi. Mereka seperti tikus pengerat yang terus menggerogoti asset Negara.

Andai saya menjadi menteri….
Tidak ingin saya seperti mereka yang tak merasa berdosa mengambil yang bukan hak mereka. Mengumbar janji kesana-kemari tanpa dibuktikan. Saya ingin menjadi seorang menteri yang amanah, jujur serta bertanggung jawab. Saya ingin bertekad memajukan koperasi Indonesia serta mengenalkan koperasi Indonesia di dunia. Saya ingin menjadi menteri yang mengayomi masyarakatnya, lebih dekat dengan rakyat sehingga tujuan bersama untuk mencapai kesejahteraan dapat terwujud.
Menurut pendapat saya, koperasi di Indonesia memang masih berjalan. Namun sangat memprihatinkan, koperasi kini sudah jarang terdengar lagi kiprahnya dalam perekonomian Indonesia. Kemanakah koperasi kita? Koperasi kini di Indonesia tidak sebanyak koperasi pada era sebelumnya. Ini memang era baru, namun haruskah koperasi yang mengamalkan nilai pancasila terkikis oleh zaman?
Sebagai seorang menteri koperasi, saya wajib berperan penting serta mengawasi pergerakan koperasi di Indonesia. Hal-hal yang akan saya lakukan untuk memajukan koperasi di Indonesia antara lain:

1. Memberikan dukungan moril terhadap anggota koperasi
Melihat banyaknya badan-badan usaha lain atau dapat kita sebut sebagai pesaing koperasi dewasa ini dikhawatirkan menurunkan mental para anggota koperasi untuk terus berkoperasi. Saya khawatir mereka akan underestimated terhadap kemampuan koperasi mereka dalam bersaing dengan badan usaha lain. Hal tersebut dirasa memungkinkan seseorang untuk keluar dari koperasi karena dianggap sudah kalah pamor dengan badan usaha lainnya. Dukungan terhadap koperasi dirasa sangat perlu diberikan. Penyuluhan-penyuluhan guna memajukan koperasi pun harus tetap berjalan. Dengan mental yang kuat, para anggota koperasi tidak akan pantang menyerah dan akan berusaha bekerjasama memajukan koperasi mereka, tentunya dengan dukungan-dukungan dari pemerintah.

2. Meningkatkan sosialisasi menggunakan internet
Di era globalisasi ini siapa yang tidak kenal dengan internet? Semua mengenal internet, dari anak-anak hingga orang tua, khususnya masyarakat perkotaan. Mereka menggunakan internet untuk kebutuhannya masing-masing. Terpikir oleh saya, mengapa saya tidak mensosialisasikan kepada masyarakat tentang koperasi menggunakan internet? Internet kini sedang marak-maraknya digunakan oleh berbagai manusia di belahan bumi. Pengiklanan lewat internet kini menjadi hal lumrah yang dilakukan oleh setiap badan atau instansi dalam bidang advertising. Banyak sekali aplikasi-aplikasi di internet yang bisa saya gunakan untuk mensosialisasikan koperasi terhadap masyarakat. Sehingga angka kebutaan masyarakat Indonesia terhadap koperasi dapat diminimalisir. Begitu banyak masyarakat yang buta terhadap koperasi, tak mengenal apa itu koperasi. Salah satu jalannya, saya dapat mensosialisasikannya lewat internet. Saya bisa mewajibkan setiap koperasi untuk membuat situs di internet. Sehingga koperasi tersebut dikenal di masyarakat. Dan masyarakat pun dapat mengakses informasi tentang koperasi tersebut dengan efektif dan efisien.

3. Sosialisasi menggunakan media elektronik (TV, Radio)
            Balik lagi ke kebijakan sebelumnya, selain internet media elektronik seperti televisi dan radio pun dapat digunakan sebagai alat mensosialisasikan koperasi. Jangan hanya partai politik saja yang dapat mengiklankan dan mempromosikan partainya. Koperasi pun tidak boleh kalah saing, pengiklanan lewat media elektronik dirasa sama efektifnya dengan internet. Berbeda dengan zaman dahulu, kini televisi dan radio bukan barang prestice lagi. Hampir setiap rumah memiliki televisi, bahkan tidak jarang dari satu buah rumah memiliki televisi lebih dari satu. Dengan mensosialisasikan apa itu koperasi dan apa manfaat berkoperasi lewat media elektronik, masyarakat akan lebih mengenal koperasi.


4. Meminimalisir jumlah mini market yang beroperasi
Minimarket, supermarket kini banyak bertebaran di jalan-jalan kota. Lalu bagaimana koperasi dapat melebarkan sayapnya apabila mini market dan supermarket jumlahnya terus bertambah? Di stasiun, pom bensin, jalan-jalan utama dan tempat-tempat lain tidak jarang kita melihat pemandangan mini market disana. Namun pernahkah kita lihat koperasi di perkotaan ada disetiap sudut jalan utama, stasiun, atau pom bensin? Tidak. Menurut saya, karena jumlah koperasi yang kalah dengan mini market ataupun supermarket itulah yang membuat koperasi sulit berkembang. Apalagi, masyarakat-masyarakat Indonesia sekarang ini lebih memilih berbelanja di minimarket dan supermarket dibandingkan di koperasi. Entah karena rasa kurang percaya mereka terhadap koperasi atau karena faktor lain, misalnya sudut pandang yang menganggap bahwa berbelanja di mini market ataupun supermarket terlihat lebih keren di mata kalangan lain. Tapi menekan jumlah mini market dan supermarket di Indonesia saya rasa sangat perlu. Bayangkan jika jumlah mini market terus bertambah, dimana lagi koperasi bisa membuka usahanya? Selain karena dengan adanya mini market membuat koperasi sulit melebarkan sayapnya, dengan adanya minimarket dan supermarket juga membuat penyempitan lahan hijau di Indonesia yang digarap dan dijadikan mall-mall besar dengan supermarket yang besar di dalamnya.

5. Mengaktifkan koperasi yang mati
Sulit memang membangun sesuatu yang telah mati. Namun dengan keyakinan, insya Allah saya bisa menghidupkan kembali koperasi. Saya akan berusaha untuk mengkaji kembali apa yang membuat koperasi-koperasi tersebut menjadi tidak aktif. Saya prihatin terhadap jumlah koperasi saat ini. Data menunjukkan bahwa kurang lebih 48.000 dari total sekitar 177.000 koperasi di Indonesia berada dalam kondisi tidak aktif. Saya khawatir jumlah koperasi yang tidak aktif akan semakin bertambah. Untuk itu saya akan melakukan pengkajian terhadap koperasi-koperasi yang tidak aktif tersebut. Selain itu, saya juga akan terus mengayomi koperasi-koperasi yang masih aktif agar terus dapat berkembang dengan baik.
Hal-hal diataslah yang mungkin saya lakukan apabila saya menjadi seorang menteri koperasi. Semoga dengan kebijakan-kebijakan saya dapat membuat koperasi Indonesia lebih maju dari sekarang ini bahkan kalau bisa dapat dikenal di mata dunia. Insya Allah dengan kebijakan-kebijakan tersebut koperasi dapat terus berlayar dalam perairan perekonomian Indonesia. Peran pemerintah harus lebih ditingkatkan lagi, terutama dalam hal pengawasan. Dengan pengawasan yang baik, koperasi akan lebih terkendali dengan baik dan hal-hal penyelewengan tidak akan terjadi, korupsi pun dapat di antisipasi.
Demikian tulisan saya mengenai kebijakan-kebijakan yang akan saya lakukan apabila saya menjadi seorang menteri koperasi. Apa kebijakanmu kalau kamu yang menjadi menteri koperasi? Ayo kita hidupkan kembali koperasi Indonesia!!

Senin, 15 Oktober 2012

Inilah wajah koperasi di Indonesia saat ini






Koperasi? Seringkah kata ini terdengar di telinga kita? Ya, dari anak SD, SMP, SMA, bahkan mahasiswa pun tak asing lagi dengan kata ini. Namun apa sih definisi dari koperasi sebenarnya?
Koperasi adalah suatu bentuk badan  usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum yang melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dengan tujuan menyejahterakan anggotanya. Koperasi merupakan salah satu badan dalam perekonomian yang merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Setiap anggota dalam kopersai memiliki hak suara yang sama untuk mengendalikan setiap keputusan secara bersama tanpa pandang bulu.
Bagaimana sejarah koperasi?
Koperasi bermula pada abad ke 20. Koperasi bukan tumbuh dari kalangan orang-orang kaya, melainkan dari kalangan rakyat yang merasa senasib sepenanggungan sehingga menjalankan usaha bersama dengan tujuan mensejahterakan. Kehidupan mereka yang tergolong sederhana dan terbatasnya kemampuan ekonomi membangkitkan mereka untuk keluar dari penderitaan yang sama, dan spontan menyatukan diri untuk dapat keluar dari beban yang sama agar tercapainya sebuah kesejahteraan bersama.
Patih R. Aria Wiraatmaja, seorang pamong praja di Purwokerto, Jawa tengah pertama kali memperkenalkan ide-ide pengkoperasian. Pada tahun 1896 beliau mendirikan sebuah bank yang untuk para  pegawai negeri (priyayi). Cita-citanya kemudian dilanjutkan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1927 dibentuklah Serikat Dagang Islam dengan tujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, didirikan Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Bagaimana kondisi koperasi di Indonesia saat ini?
            Kondisi koperasi di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hanya sebagian kecil saja yang masih aktif beroperasi. Bayangkan saja, sebanyak 27 persen dari 177.000 koperasi yang  ada di Indonesia atau sekitar 48.000 koperasi kini tidak aktif. “Angka koperasi yang tidak aktif memang cukup tinggi. Saat ini jumlah koperasi di Indonesia ada sekitar 177 ribu dan yang tidak aktif mencapai 27 persen,” jelas Guritno Kusumo, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM.
            Beliau memaparkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka koperasi yang tidak aktif, antara lain pengelolaan yang tidak professional. Namun sampai saat ini kementrian masih mendata dan mengkaji ulang sebenarnya faktor apa yang menyebabkan tidak aktifnya 48.000 koperasi di Indonesia.
            Sudah lebih dari satu abad koperasi berdiri, seharusnya sudah lebih banyak pengalaman yang dapat diserap demi memperbaiki peranan koperasi di Indonesia. Dewasa ini, semakin berkurangnya jumlah koperasi yang aktif mencerminkan bahwa kurang terkelolanya koperasi di Indonesia ini. Buktinya saja, dari hasil survey terbukti hanya sekitar 189 jenis koperasi dari sekitar 649 yang melaksanakan rapat anggota tahunan. Betapa memprihatinkannya pengelolaan terhadap badan usaha yang satu ini.
            Selain masalah pengelolaan yang menjadikan berkurangnya jumlah koperasi yang aktif, hal lain yang patut dikaji ulang adalah masalah kurangnya sumberdaya yang kompeten. Kurangnya anggota koperasi yang cukup berpengalaman dalam melakukan pengelolaan akan memberikan dampak tersendiri pada suatu koperasi. Selain itu permasalahan kopersi yang perlu dilihat lebih lanjut adalah masalah penggalakkan dan promosi yang harus ditingkatkan lagi serta membawa pesan-pesan promosi yang baik dan sesuai dengan tujuan dasar dari kopersi tersebut.

Mengapa minat masyarakat rendah terhadap koperasi?
Kalau dilihat dari segi tujuannya, koperasi bertujuan menyejahterkan anggotanya dengan asas kekeluargaan. Tujuan yang baik ini mengapa tidak cukup menjadi alasan para masyarakat untuk bergabung dalam badan usaha ini? Bukankah di dalam koperasi itu semua anggota memiliki hak yang sama, tidak ada perbedaan antara satu dan yang lainnya. Harusnya itu menguntungkan bagi anggotanya karena tidak ada ketimpangan dalam badan usaha ini. Tapi lagi-lagi mengapa minat masyarakat terhadap koperasi dewasa ini justru rendah?
Koperasi sulit berkembang dan diterima masyarakat karena faktor-faktor berikut ini:
1. Kurangnya Promosi dan Sosialisasi
Masyarakat sebagai subjek yang menjalankan usaha tersebut wajib mengetahui tentang koperasi tersebut. Sehingga, akan lebih efektif apabila koperasi terjun langsung dalam bersosialisasi terhadap masyarakat agar segala aspek yang berkaitan tentang koperasi tersebut lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu promo yang ditawarkan dan kurang kreatifnya koperasi untuk mempromosikan menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk dapat ikut serta dalam koperasi.
2. Kesadaran masyarakat untuk berkoperasi masih lemah
Kesadaran masyarakat untuk berkoperasi masih terholong rendah, apalagi pemuda-pemudi saat ini. Anggapan bahwa koperasi merupakan usaha yang kuno masih melekat dalam asumsi mereka. Pemuda-pemudi di era ini lebih memilih menghabiskan waktu diluar. Untuk belajar saja pemuda-pemudi masih terhitung jarang, apalagi untuk terjun langsung ikut berusaha bersama dalam koperasi.
3. Harga barang di koperasi lebih mahal dibandingkan harga pasar
            Harga barang yang relative lebih mahal menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli barang di koperasi. Mereka lebih memilih untuk membeli barang di tempat lain dengan kualitas yang sama dan harga yang lebih murah. Dengan enggannya masyarakat untuk membeli barang di koperasi menyebabkan berkurangnya laba yang dihasilkan di dalam koperasi atau bahkan koperasi merugi.
4. Sulitnya anggota untuk keluar dari koperasi
            Sulitnya menciptakan regenerasi dalam koperasi yang menyebabkan sulitnya anggota untuk keluar dari koperasi tersebut. Berlama-lama menjabat akan membuat seseorang jenuh da nada keinginan untuk keluar dari koperasi. Hal inilah yang membuat masyarakat enggan berkecimpung di dalam koperasi karena sulitnya untuk melepaskan diri dari koperasi karena tidak adanya pengganti (regenerasi).
5. Kurang dirasakan peran dan manfaat koperasi bagi anggota dan masyarakat
Belum mampunya koperasi dalam meyakinkan anggota serta masyarakat untuk berkoperasi serta kurang baiknya manajemen dan kejelasan keanggotaan koperasi menyebabkan masyarakat kurang merasakan peranan koperasi itu sendiri. Masyarakat belum merasakan manfaat dengan adanya koperasi, apalagi masyarkat perkotaan.
6. Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi
Kurang adanya keterpaduan antara program pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub sektor lain, menyebabkan seolah-olah program pengembangan sub sektor koperasi berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya.
Lalu, apa yang harus diperbaiki oleh koperasi?
            Koperasi sebagai salah satu usaha bersama yang merupakan pengamalan dari nilai pancasila seyogyanya dapat berkembang di Indonesia ini. Dengan melihat tujuan dan prinsipnya, koperasi sangat ideal bagi kepribadian bangsa Indonesia demi menyejahterakan sesamanya. Untuk dapat bernafas lebih lama dalam perekonomian Indonesia, tentunya koperasi perlu mengkaji ulang dan memperbaiki berbagai hal. Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam koperasi antara lain:
1. Pemanfaatan teknologi dalam sosialisasi dan promosi.
2. Fleksibilitas kelembagaan koperasi dalam mengantisipasi dinamika perubahan akibat globalisasi
3. Pengawasan koperasi dalam era transparasi dan bertanggung jawab
4. Peningkatan dan pengembangan struktur permodalan
5. Peningkatan dan pengembangan kerjasama usaha dalam rangka membangun sistem jaringan usaha yang strategis.
6. Pembinaan dan pengembangan manajemen koperasi berdasas pengembangan sistem informasi
7. Peningkatan dan pengembangan kesempatan usaha bagi koperasi dalam era pasar bebas.
Koperasi Indonesia diharapkan dapat terus berjalan dan berkembang bukan hanya karena koperasi sebagai pengamalan dari nilai pancasila. Tapi koperasi memang harus tetap aktif dalam  perekonomian Indonesia agar tercapainya kestabilan ekonomi dan terciptanya tujuan bersama yaitu kesejahteraan umum.

Sabtu, 30 Juni 2012

Biography

Let me introduce my self..

Hmm oke bloggy. Actually, gatau harus nulis apa dan gimana karena emang gue ga pernah blogging sebelumnya hahaha (bikin blog juga kepaksa karena media buat posting tugas). Oke gue akan mulai cerita kehidupan gue delapan belas tahun silam sampe sekarang (tua yaaa hahaha tapi imut kok serius deh hahaha). Gue lahir di Jakarta, tanggal 15 September 1993 tepatnya hari rabu. Gue lahir dari seorang wanita luar biasaaaaa buat gue yang tak lain dan tak bukan adalah ibu kandung gue sendiri dan diberi nama Estin Widhiastuti. Gue anak kedua dari 2 bersaudara, anak perempuan satu-satunya dan juga anak sulung dari Bapak Wagiman dan Ibu Suhartini. Mereka membesarkan dan mendidik gue di sebuah rumah yang sederhana namun berluberan banyak cinta kasih *oke gue lebaay*. Tapi beneran kok walaupun rumah gue ga luas dan ga mewah tapi gue dan keluarga bahagia karena gue ga pernah mengalami krisis kasih sayang dari orangtua (ga kaya anak-anak lain yang mungkin kurang perhatian dari orangtuanya). Nyokap-bokap gue selalu merhatiin gue. Big ♥ for you mom-dad. Okee bloggy, rumah gue yang sederhana ini terletak di Jalan Utan Panjang 3, Kemayoran, Jakarta Pusat. Lumayan strategis lah rumah gue, banyak kendaraan umum 24 jam yang siap mengantarkan kemana saja hahaha. Dari kecil gue udah gila yang namanya sekolah. Gue iri tiap liat anak-anak lain pake seragam, dianter emak-bapaknya sekolah. Sedangkan gue?? Belom sekolaaah. Belom cukup umurnya hiks :'( Hampir setiap hari gue ngerengek sama nyokap gue minta sekolah, tapi nyokap gue selalu boongin gue. Dia selalu bilang: “gurunya lagi rapat” atau “gurunya ga masuk” atau dengan alasan alasan lainnya (tapi gue percaya maklum lah masih kecil hahaha). Jadi yaa aktivitas gue selain makan, minum, mandi, main, bobo yaa mengaji (hahaha islami yeeee). Sejak gue belum sekolah dulu (masih dipangkuan ibunda) entah kenapa gue suka banget main dokter-dokteran daaaaan gue juga bercita-cita jadi dokter loh *tapi sekarang gue malah keluar jalur hahaha*



My Beloved TK


Oke lanjut. Hmm pas usia gue beranjak 3 tahun 9 bulan, nyokap gue daftarin gue TK deh tuh (biar ga ngerengek ngerengek minta sekolah terus hahaha).  Gue di tes baca saat itu sama Kepala Sekolahnya daaaaan gue lulus guyssss hahaha. Oiya gue belom nyebutin gue Tk dimana yah? Hahaha gue TK di Harapan. Semasa itu ya gue menjalani hidup selayaknya anak TK lainnya. Bermain, menggambar, belajar menulis, dan lain-lain. Setiap hari nyokap gue tercinta selalu nganterin gue ke sekolah dan nungguin gue sampe pulang. Dulu gue termasuk anak yang cengeng dan juga penakut *loh emang sekarang engga ya tin?* Dulu itu ada dua temen satu kelas gue yang nakal bangeeet. Namanya Jessica sama Muhammad Safarli (Ai’). Nah kalo lagi belajar mereka suka masuk ke kolong meja terus cubit cubitin kaki gue. Gue cuma bisa nangis dan ngadu ke guru gue hahaha cengeeeng. Oiya guru TK gue itu namanya Bu Sri. Dia masih aktif jadi guru TK harapan loh sampe sekarang (WOW). Hmm waktu TK gue juga suka banget pake baju adat saat acara 17 Agustusan loh. Gue juga tampil nari lagunya “Maisy” pas acara panggung gembira pelepasan TK hahaha. Gue itu TK dua tahun loh pemirsaaa (TK A dan TK B) karena waktu itu mau masuk SD tapi ga diterima umurnya belom cukup hikss. Tapi gue sih seneng seneng aja di TK kan kerjaannya menyanyi, main dan menggambar.


My Elementary school

Hm udah gue singgung sedikit ya tadi diatas, pas gue lulus TK A nyokap langsung daftarin gue SD. Nyokap daftarin gue di SD Negeri Cempaka Wangi. Nyokap pengen banget gue masuk situ karena abang gue juga sekolah disitu. Tapi yaa apa mau dikata gue ditolak masuk SD situ karena katanya belom cukup umur (mereka pasti nyesel ga nerima gue tuh hahaha kan gue mah anak rajin, berkelakuan manis pula). Oke, after that nyokap gue daftarin gue ke SD Harapan tuh. Eh tapi katanya belom bisa juga. Yaudah deh yaaa jadinya pas umur gue 6 tahun gue baru masuk SD. Gue SD di Harapan. Pas kelas 1 SD guru gue namanya Ibu Tia. Dia orang Batak, aseli gue takut kalo dia udah marah. Dulu pas gue kelas 1 kan sistem nya masih caturwulan tuh yaa (kalo sekarang kan udah semester). Nah pas pembagian raport caturwulan 1 jengjengjeng gue dapet rangking 9. Gue seneeeng banget dapet rangking 9 karena menurut gue itu angka yang besar dan mendekati angka 10 hahaha maklum polooos :p. Tapi karir gue dimasa SD terus meningkat kok hahaha sombong. Gue termasuk anak yang rajin karena setiap malem nyokap selalu ngajarin gue dan ngulang pelajaran yang dipelajarin disekolah *sekarang mah boro-boro gue balik ngampus aja yang ada dipikiran pasti TIDUR hahaha* Gue itu dari SD kelas 1 sampe kelas 6 masih di anter jemput bokap gue hahaha malu gue kalo liat anak anak SD jaman sekarang yang berangkat dan pulang sendiri. Okee gue pas SD juga banci tampil loh hahaha tiap ada acara pentas seni di sekolah gue pasti tampil, entah itu nyanyi atau nari hahaha. Kalo ngomongin prestasi gue pas SD sih jangan ditanya lagi hahaha. Buat prestasi akademik yah gue lumayan lah yaaa hahaha tapi buat non akademiknya ga ada tuh hahaha. Eh iya tapi gue pernah menang lomba 17 agustusan loh di SD. Jadi ceritanya gini, dulu itu SD gue ngadain lomba dimana pesertanya seluruh murid di tiap kelas. Murid-murid diminta catwalk di depan kelas kemudian diberi pertanyaan seputar daerah masing-masing baju adat yang dipake. Waktu itu gue pake baju adat Jawa Tengah warna merah. Pas upacara bendera Kepala Sekolah ngumumin pemenang lomba. Dan disebutlah….. Kelas 4. Juara pertama………. ESTIN WIDHIASTUTI….. hahaha kaget dan senengnya bukan main karena gue gapernah menang dalam lomba apapun apalagi juara 1 hahaha. Sumpah jadi kangen masa masa SD nih hikss. Oke lanjut. Gue lulus dari SD tahun 2005 (Alhamdulillah lulus tepat waktu) dan dengan hasil yang cukup lah yaa buat masuk SMP Favorit hehe.


Junior High School

And then setelah lulus SD pastinya gue masuk SMP dong yaaah sama kaya anak-anak lain pada umumnya. Alhamdulillah gue masuk SMP 10. SMP ini sekolah favorite looooh. SMP gue ini terletak di jalan Sumur Batu Raya, Jakarta Pusat. Nah pas SMP gue mulai mandiri nih, gue udah ga dianter jemput lagi. Gue berangkat dan pulang sekolah naik angkot *wow*. Ini juga gue berani karena ada temen gue yang arah rumahnya ga begitu jauh dari gue hahaha. Oke kalo ngebahas tentang prestasi gue di SMP yaa standar lah ga ada apa-apanya hahaha. Honestly di sekolah gue ini anaknya pada pinter-pinter, jadi persaingannya lumayan ketat lah yaa. Eh iya mau cerita dikit nih waktu SMP gue pernah jadi wartawan cilik “DASA MEDIA SMP 10”, itu nama bulletin sekolah gue yang terbit setiap tiga bulan sekali. Gue juga gatau kenapa gue bisa kepilih jadi wartawan cilik mungkin itu Cuma keberuntungan hahaha. Masa-masa SMP buat gue ga kerasa banget. Cepeeeet banget kayanya tau-tau udah UAN aja hahaha. Tapi Alhamdulillah lagi lagi gue lulus walaupun yaa nilainya biasa aja dan ga cukup buat masuk SMA idaman gue.

Putih Abu-Abu

Oke bloggy ini masa-masa paling ngangenin buat gue. Unforgetable. Memorable. Sweetest Moment. Gue menghabiskan masa-masa putih abu-abu ini di SMA 5 Jakarta. Sebuah sekolah yang terletak di Jalan Sumur batu raya (deket SMP gue). Ini bukan sekolah yang gue mau. Oke tapi gue cukup tabah menerimanya hahaha apa mau dikata NEM gue aja cuma 30.70. Gue masuk SMA 5 dengan urutan ke 83 dari kurang lebih 360 siswa.  Hari pertama masuk SMA yang tampangnya pada kocak-kocak (yang cewe rambutnya dikepang abis satu kepala dan yang cowok rambutnya klimis) dengan name tag yang digantungin di dada. Dan gue inget bangeet di name tag itu ada foto bareng tukang bajaj (ah seniornya ada ada aja nih tapi gapapa hahaha memorable. Di SMA gue itu satu angkatan terdiri dari 8 kelas yang mana saetiap kelasnya terdiri dari hmm kurang lebih 40 anak lah yaa. Oiya SMA gue ini bisa dibilang “kejam” dalam membuat peraturan. Masa iya cowok rambutnya gaboleh gondrong?? Hellowww look outside. Liat sekolah sekolah laen tuh fine-fine aja kalo cowoknya rambutnya gondrong. Gue emang bukan cowok tapi gue juga boseeeeen kali pemandangan di sekolah gue cowoknya rambutnya begitu semuaa hahaha ubah aja tuh sekolah jadi sekolah militer sekalian hahaha. Tapi paling memeorable nih yaa kalo anak cowok yang rambutnya ngutupin kuping itu lagi ngumpet dari Ibu Tutik (guru Seni Musik yang juga merangkap di bidang kesiswaan). Kalo ketauan sama Bu tutik pasti itu rambut anak cowok di papas abis hahaha di potong asal-asalan (jadi kaya buka salon dadakan di SMA gue). Banyak sweet things yang terjadi di masa-masa SMA yang mungkin ga bisa gue ceritain satu persatu *kapan selesainya kalo diceritain semua hahaha* yang pasti di SMA ini gue belajar banyak hal. Di SMA juga gue baru ngerasain yang namanya *ehem pacaran itu kaya gimana hahaha SMP kan gue masih cupu Cuma ngeliatin aja kalo temen-temen gue lagi pada pacaran dan gamau juga punya pacar, cuma sekedar suka sukaan aja jaman SMP mah hehe. Nah di SMA ini lah jam terbang gue akan hal yang berbaur seperti ini lebih banyak hahaha oke lupakan. Pas SMA gue ambil jurusan IPA (lanjutan dari cita-cita gue semasa kecil nih yang pengen jadi dokter). Gue suka banget pas SMA sama pelajaran KIMIA. Pas kelas 1 SMA sih gue ga sama sekali tertarik sama yang namanya kimia tapi pas kelas 2, gue mulai seneng sama pelajaran ini *gue jadi kangen pengen belajar kimia lagi deh* Guru kimia favorite gue di SMA itu namanya Ibu ferial. Dia expert banget deh pokoknya. Dia yang bikin gue ngerti gimana nyetarain reaksi, termokimia, hidrokarbon, benzena, hidrolisis, asam-basa, laju reaksi, elektrolisis, dan masih banyaaaaaak lagi……… Pokoknya Ibu Ferial the best banget deh. Tiada duanya. Gue kangeeeeen Bu Ferial beneraaaaaan deh hikss *curhat* Gara-gara Bu ferial juga pas SMA gue kepilih ngewakilin sekolah gue dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) yaa walaupun ga menang yang penting kan ngeksis namanya diumumin dispeaker sekolahan hahaha. Ga berasa deh pokoknya masa-masa SMA kayanya tuh cepet banget. Tau-tau UAN, lulus-lulusan terus liburan panjaaaang deeeh. Tapi gue ga libur bloggy, sibuk intensif buat dapet universitas Negeri hehe. Pokoknya masa-masa SMA itu ga berasa banget yah ternyata dan emang bener kata orang-orang kalo masa putih abu-abu itu ngangenin *gue ngerasa banget*.  I can’t forget anything. That was so memorable. Masa dimana proses kekanak-kanakan menjadi seorang remaja. Setiap orang pasti akan ngerasain kangennya masa-masa SMA itu. So buat yang masih SMA nikmatin aja lah masa-masa indah lo semua hehe. Sweetest ♥♥

Welcome College, bye Putih Abu-abu

Siapa sih yang ga pengen kuliah di universitas Negeri? *gue pengen banget* tapi yaa apa boleh dikata gue ga diterima dimanapun haha impian gue buat menjadi dokter sirna sudah. Impian kuliah di bidang biologi sirna sudah. Impian kuliah di jurusan farmasi impian belaka hahaha. Dari mulai SNMPTN Undangan gue ikutin tapi ga keterima. SNMPTN tertulis gue ikutin tapi ga lulus, SIMAk gue ikut juga tapi ga lulus, sampe UMB gue ikutin tapi nasib gue kurang baik sepertinya hahaha. Gue udah mulai give up dan putus harapan masuk Universitas Negeri. Gue carilah beberapa universitas swasta buat gue pilih-pilih mana yang bakalan gue pilih jadi tempat berlabuh gue menempuh S1 hahaha. Dan akhirnyaaaa setelah pemikiran yang panjang daftarlah gue di sebuah Universitas (kampus gue sekarang ini). Gue kuliah di Universitas Gunadarma jurusan akuntansi kurang lebih baru 1 tahun (gue masih semester 2). Kelas pertama gue yaitu kelas EB 11. Di kelas ini gue ketemu sama orang-orang baru yang sebelumnya ga ada yang gue kenal sama sekali. Mengenal satu sama lain dengan karakter yang berbeda-beda. Kelas yang asik buat gue, seru deh pokoknya. I will miss you guys  Berhubung gue belom begitu lama di Gunadarma cukup sekian lah pengalaman hidup gue. Mungkin akan gue sambung lagi nantinya disaat gue lulus dari universitas ini. Gue berharap bisa lulus tepat waktu, kalo bisa malah lebih cepet. Amin. Dan semoga kuliah gue lancer-lancar aja, hasilnya maksimal. Amin lagi. Ga apa apa lah yaa gue gabisa wujudin impian gue jadi dokter, kerja di LIPI dan lain-lain. Apapun yang terjadi gue harus tetep lanjutin hidup gue dan jadi yang terbaik hehe.



Okeee bloggy. Just that cuap-cuap dari gue. Thank’s buat tugas ini yaa kak Fauzi. Saya jadi bisa share pengalaman hidup (walaupun saya tau ga ada yang baca kecuali kakak) hahaha. Sekian dan terimakasih.

Kamis, 28 Juni 2012

My certificate ♥♥

This is to certify Estin widhiastuti as participant in "KOMPETISI NASIONAL PASAR MODAL 2012"




And this is to certify Estin Widhiastuti as a participant in "KULIAH INFORMAL EKONOMI SYARIAH 2012"


Big Congrats for meeeh hahaha :D