Senin, 05 November 2012

Bagaimana cara mensosialisasikan koperasi agar terlihat menarik di masyarakat?


Koperasi sering terdengar di telinga kita. Namun sebagian besar masyarakat buta terhadap koperasi. Dalam artian, masyarakat awam tidak begitu paham dengan adanya koperasi, apa tujuan dari koperasi serta manfaat koperasi itu sendiri. Sebagai badan usaha yang berbasis kerakyatan harusnya koperasi populer di kalangan masyarakat. Tetapi justru kini seiring dengan perkembangan zaman kiprah koperasi mulai tenggelam dalam zona perairan perekonomian kita.
Koperasi kini dapat dikatakan kalah bersaing dengan usaha-usaha lainnya. Di Indonesia sendiri jumlah koperasi yang aktif semakin menurun. Entah karena pengaruh adanya globalisasi atau memang minat masyarakat itu sendiri terhadap koperasi sangat rendah.
Kalau kita lihat dari tujuannya, koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya dengan asas kekeluargakan. Di dalam koperasi tidak ada yang namanya perbedaan antara anggota yang satu dan yang lain. Semua memiliki hak yang sama dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah mufakat.
Kendati demikian, minat masyarakat untuk mengelola koperasi masih sangat rendah. Hal ini tentu saja memprihatinkan. Masyarakat harusnya bekerja sama dalam memajukan koperasi agar dapat bersaing dengan usaha-usaha lainnya. Rendahnya minat masyarakat ini justru menghambat pergerakan koperasi di pasar bebas.
Untuk tetap aktif dalam perekonomian tentu saja koperasi harus memiliki strategi, salah satunya dalam hal mensosialisasikan koperasi di masyarakat. Masyarakat wajib mengetahui lebih dalam tentang koperasi agar memahami betul peran koperasi dalam perekonomian sekaligus menjalankan tujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Sosialisasi dan promosi merupakan strategi umum yang banyak dilakukan oleh perusahaan termasuk koperasi. Masyarakat sebagai subjek yang menjalankan usaha sudah sepatutnya diberikan sosialisasi tentang usaha yang akan mereka kelola sebelum mereka ikut dan bergabung dalam suatu koperasi. Namun untuk menarik minat masyarakat terhadap suatu usaha tidaklah mudah. Butuh keterampilan dan kreatifitas dalam mensosialisasikan agar menarik minat masyarakat untuk ikut dan bergabung memajukan usaha bersama.

Lalu bagaimana cara mensosialisasikannya?
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menarik jumlah masyarakat lebih banyak lagi untuk bergabung dalam koperasi. Pertama, mensosialisasikan sosialisasi sejak dini.  Koperasi dapat dikenalkan di SD, SMP, dan SMA. Sosialisasi dapat dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah di berbagai daerah secara berkala.  Para pelajar harus dibekali pengetahuan tentang koperasi sejak dini. Mereka harus mengetahui apa sebenarnya usaha berbasis kerakyatan ini dan apa tujuan serta manfaat dari usaha ini.  Dengan memperkenalkan koperasi sejak dini, secara tidak langsung kita mengajarkan para pelajar agar dapat terus meningkatkan kegiatan berkoperasi sejak dini. Apabila murid-murid dibiasakan berkoperasi sejak dini, ketika mereka dewasa mereka akan terbiasa berkoperasi.
Kedua, Mensosialisasikan koperasi secara merata di berbagai daerah. Target sosialisasi koperasi adalah masyarakat luas, baik yang di desa maupun di kota. Dewasa ini pada umumnya jumlah koperasi tidak merata di berbagai daerah. Untuk itu pemerintah dalam hal ini Kementrian Koperasi dan UKM perlu melakukan pemerataan koperasi di berbagai daerah. Pemerataan koperasi di pedesaan bertujuan untuk menghindarkan masyarakat meminjam uang kepada badan usaha lain yang menyertakan suku bunga tinggi sehingga menghambat perekonomian di pedesaan. Dengan adanya koperasi yang merata di berbagai daerah, masyarakat bisa meminjam uang untuk keperluan usahanya sehingga masyarakat terlatih untuk berwirausaha secara mandiri. Selain itu adanya manfaat dari pemerataan koperasi adalah membantu para petani untuk menyimpan dan menjual hasil pertaniannya. Tanpa adanya koperasi, petani tidak mempunyai jaringan yang cukup luas untuk memasarkan hasil pertaniannya ke kota-kota besar sehingga dengan terpaksa mereka menjual hasil pertaniannya kepada para tengkulak dengan harga yang tidak sebanding dengan sumber ekonomi yang telah mereka korbankan. Hal ini tentu saja merugikan para petani. Koperasi di pedesaan diharapkan mampu membantu masyarakat pedesaan mengatasi masalah perekonomian. Koperasi dapat disosialisasikan kepada masyarakat melalui pemimpin-pemimpin di desa tersebut atau menginformasikan secara langsung tentang koperasi yang akan dibangun di desa tersebut dengan cara mengumpulkan masyarakat di balai pedesaan secara berkala. Pemerintah bisa memperkenalkan tujuan dari koperasi yang akan dibangun di desa tersebut yang tak lain adalah untuk menyejahterakan penduduk sekitar, prinsip-prinsip koperasi, serta peraturan-peraturan yang ada di dalam koperasi.
            Ketiga, melakukan sosialisasi melalui internet. Kemajuan teknologi di era globalisasi ini memberikan banyak dampak positif bagi berbagai perusahaan. Salah satunya adalah sebagai wadah untuk melakukan promosi dan sosialisasi. Sosialiasi koperasi dapat dilakukan melalui internet. Mengingat fungsi dari internet itu sendiri yang setiap orang merasakan masing-masing kegunaannya, mensosialisasikan koperasi melalui internet dirasa cukup efektif. Internet kini sedang marak-maraknya digunakan oleh berbagai manusia di belahan bumi dari mulai anak-anak, pelajar, mahasiswa, karyawan, pengusaha, dan kalangan lainnya menggunakan internet untuk kebutuhannya. Banyak sekali fasilitas-fasilitas yang tersedia di internet untuk mensosialisasikan koperasi kepada lapisan masyarakat bahkan sampai ke seluruh masyarakat dunia. Kementrian Koperasi dan UKM dapat menggunkan media jejaring social seperti facebook, twitter dan lain-lain untuk mensosialisasikan koperasi. Selain itu, Kementrian Koperasi dan UKM dapat mewajibkan setiap koperasi memiliki situs websitenya, karena dengan demikian masyarakat akan lebih mudah mengakses informasi yang berkaitan dengan koperasi tersebut secara efektif dan efisien. Dengan banyaknya informasi-informasi tentang koperasi di jejaring social dapat menarik minat masyarakat lebih banyak lagi untuk mengenal bahkan bergabung untuk memajukan koperasi sebagai usaha bersama.
Keempat, mensosialisasikan koperasi lewat media elektronik (televisi dan radio).  Selain internet, televisi dan radio juga dapat digunakan sebagai media untuk mensosialisasikan koperasi. Masyarakat di kota maupun di desa tentunya memiliki paling tidak satu buah televisi atau radio di rumahnya. Televisi dan radio sebagai media hiburan dan informasi dapat dimanfaatkan untuk mensosialisasikan dengan cara mengiklankan koperasi. Jangan kalah dengan partai politik dan tempat-tempat pengobatan yang mengiklankan diri lewat televisi atau radio, koperasi pun bisa seperti itu. Pensosialisasian lewat televisi atau radio dirasa cukup efektif mengingat kini penonton atau pendengar dari televisi dan radio dari mulai anak-anak, dewasa, hingga orangtua. Dibanding dengan pensosialisasian lewat internet, pensosialisasian lewat media elektronik lebih efektif karena tidak semua kalangan mengerti cara menggunakan internet. Untuk itu pensosialisasian melalui internet juga harus diimbangi dengan pensosialisasian melalui media elektornik agar semua kalangan dapat menerima informasi tentang koperasi tanpa terkecuali.
Hal-hal diatas dapat dilakukan oleh Kementrian Koperasi dan UKM  untuk mensosialisasikan koperasi agar terlihat lebih menarik di masyarakat. Dengan demikian, diharapkan dapat menarik minat masyarakat lebih banyak lagi untuk mengenal koperasi atau bahkan terjun langsung untuk menjalankan usaha bersama di dalam koperasi. Semoga koperasi di Indonesia dapat terus melebarkan sayapnya dan menarik jumlah masyarakat lebih banyak lagi.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar