Jumat, 02 November 2012

Siapkah koperasi menghadapi era globalisasi?



Masyarakat di belahan dunia telah memasuki era baru yang disebut sebagai era globalisasi. Apa yang dimaksud era globalisasi itu?
Globalisasi berasal dari kata “Global” yang berarti universal atau mendunia. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (network definition) sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan Negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh Negara-negara adikuasa, sehingga menimbulkan pandangan yang negatif terhadap globaliasi. Dari sudut pandang yang negatif ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalismedalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara adikuasa akan dengan mudah mengendalikan sistem perekonomian dunia dan Negara kecil semakin terbelakang karena tidak mampu untuk bersaing dengan mereka. Oleh karena itu, globalisasi sangat berpengaruh terhadap sistem perekonomian dunia, dan bahkan berpengaruh terhadap bidang budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang pertama yang menggunakan istilah globalisasi pda tahun 1985.
Era globalisasi ini berkembang dengan pesat pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Kemajuan teknologi, informasi, dan transportasi yang semakin waktu semakin canggih memfasilitasi segalanya di dalam era globalisasi ini. Globalisasi menjadi suatu perwujudan kepentingan ekonomi internasional menuju kearah yang lebih baik melalui adanya kesepakatan-kesepakatan antar negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Dari mulai kerjasama, perjanjian antar Negara, penyatuan mata uang, dan lain-lain dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia.
Ciri-ciri globaliasi antara lain:
  • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Teknologi yang berkembang secara pesat menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi sedemikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
  • Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Globalisasi di Indonesia
Globalisasi merupakan hal nyata yang harus dihadapi seluruh masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia. Sebagai anggota Negara di dunia, Indonesia tidak luput dari pengaruh adanya globalisasi. Indonesia tidak mungkin membatasi pergaulan internasional dengan Negara-negara lain, karena pada hakikatnya kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Indonesia dan Negara-negara lain memiliki ketergantungan satu sama lainnya.
Di Indonesia, globalisasi menjadi suatu kontroversi di kalangan akademisi, pengamat, dan para pelaku bisnis. Pengamat menyatakan bahwa Indonesia belum siap menghadapi perdagangan bebas dengan Cina (ACFTA). Dampak positifnya, globaliasi dapat memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ekonomi demi mewujudkan kesejahteraan bersama melalui pasar bebas. Namun dampak negatifnya, globalisasi dikhawatirkan merupakan liberalisasi ekonomi yang hanya akan membawa keuntungan bagi Negara-negara kuat (adikuasa) dan melemahkan perekonomian di negara-negara kecil.
Globaliasi mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusia, baik dari sisi ekonomi, politik, dan budaya. Dari sisi ekonomi, bagi Indonesia tentu perdagangan bebas menjadi suatu ancaman ketertutupan usaha, rendahnya peluang dan kesempatan badan-badan usaha lain termasuk koperasi yang merupakan usaha kerakyatan.
Dalam menyikapi hal tersebut, produsen-produsen di Indonesia harus menghasilkan produk terbaiknya agar dapat bersaing dengan produk hasil Negara lain di pasar bebas. Target pasar bukan hanya masyarakat dalam negeri saja, tapi masyarakat asing pun dapat menikmati hasil produk buatan Indonesia. Kualitas produksi pun harus ditingkatkan agar produk-produk hasil Indonesia dinilai baik di mata dunia sehingga dapat bersaing di pasar bebas bersama Negara-negara lainnya.

Mengglobalkan koperasi
            Koperasi sebagai suatu badan usaha kerakyatan di Indonesia tidak luput dari pengaruh derasnya arus globaliasi. Jalan koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan perekonomian dunia terbuka lebar. Koperasi harus mengevaluasi diri agar dapat menghadapi berbagai tantangan untuk mengembangkan sayap koperasi di percaturan perekonomian global. Dalam era globalisasi ini seleksi alam tentu saja terjadi, walaupun koperasi hanyalah badan usaha kecil dan menengah, koperasi harus menjadi badan usaha yang kompetitif dibandingkan badan usaha lainnya.
            Koperasi dalam persaingan bebas bersaing dengan perusahaan-perusahaan multinasional yang dalam banyak hal tidak sebanding kekuatannya dengan koperasi. Kemampuan menetapkan harga dan struktur pasar mempengaruhi koperasi agar dapat survive bahkan unggul dalam percaturan perekonomian global. Koperasi perlu melakukan pemberdayaan dan menempuh langkah-langkah antisipatif agar tetap eksis sebagai anggota aktif dalam perdagangan bebas, diantaranya:
1. Membenahi kondisi internal koperasi
Koperasi perlu membenahi kondisi internalnya. Dominasi pengurus yang berlebihan dan tidak sesuai dengan proporsinya perlu dibatasi dengan adanya peraturan. Peraturan akan memperkecil adanya penyimpangan-penyimpangan dalam koperasi, sehingga pemanfaatan koperasi untuk kepentingan pribadi, penyimpangan dalam hal pengelolaan dana, maupun praktik;praktik KKN dapat dihindari.
2. Menetapkan sistem GCG
Koperasi perlu mencontoh sistem Good Corporate Governance (GCG) seperti yang telah diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi GCG pada beberapa hal  dapat pula diterapkan dalam koperasi. Untuk itu sudah selayaknya Kementrian Koperasi dan UKM memperkenalkan suatu konsep sistem GCG pada koperasi-koperasi agar terciptanya tata kelola koperasi yang lebih baik.
3. Mengembangkan teknologi dan meningkatkan sumber daya manusia di koperasi
Sebagai salah satu anggota dalam pasar bebas, tentunya koperasi harus berhadapan dengan pesaing-pesaing usaha lainnya. Untuk dapat survive dalam pasar global, kebutuhan akan informasi dan peningkatan sumber daya sangat diperlukan. Pelatihan-pelatihan sumber daya manusia di dalam koperasi bukan hanya menyangkut bagaimana menjalankan koperasi dengan baik tetapi juga harus ditekankan bagaimana memahami peluang pasar, menguasai teknik-teknik produksi, dan melakukan pengawasan terhadap kualitas produksi. Kebutuhan akan informasi juga dirasa sangat penting untuk dapat terus aktif dalam pasar bebas. Misalnya, pengurus koperasi pertanian harus memahami perdagangan dan pertanian di pasar dunia.
Dengan melakukan upaya-upaya diatas Insya Allah koperasi siap menghadapi era globalisasi. Koperasi tidak akan tidur dalam percaturan perekonomian global. Koperasi diharapkan dapat membentangkan sayapnya dan era globalisasi ini menjadikan koperasi menjadi usaha kerakyatan yang terus bermain dalam percaturan perekonomian global.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar