Senin, 10 November 2014

ETIKA DALAM AUDITING

PENGERTIAN ETIKA DALAM AUDITING
            Etika dalam auditing adalah suatu prinsip untuk melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen.
            Auditor harus bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan memadai mengenai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan.

1. KEPERCAYAAN PUBLIK
            Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, di mana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung pada objektifitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan Publik merupakan kepentingan masyarAkat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.
            Kepercayaan masyarakat umum sebagai pengguna jasa audit atas independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat juga bisa menurun disebabkan oleh keadaan mereka yang berpikiran sehat (reasonable) dianggap dapat mempengaruhi sikap independensi tersebut. Untuk menjadi independen, auditor harus secara intelektual jujur, bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan tidak mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya baik merupakan manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan. Kompetensi dan independensi yang dimiliki oleh auditor dalam penerapannya akan terkait dengan etika. Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri dimana akuntan mempunyai tanggung jawab menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan obyektivitas mereka.


2. TANGGUNG JAWAB AUDITOR KEPADA PUBLIK
            Profesi akuntan di dalam masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib dengan menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Ketergantungan antara akuntan dengan publik menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik.
            Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan integritas, obyektifitas, keseksamaan profesionalisme, dan kepentingan untuk melayani publik. Para akuntan diharapkan memberikan jasa yang berkualitas, mengenakan jasa imbalan yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa dengan tingkat profesionalisme yang tinggi. Atas kepercayaan publik yang diberikan inilah seorang akuntan harus secara terus-menerus menunjukkan dedikasinya untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
            Justice Buger mengungkapkan bahwa akuntan publik yang independen dalam memberikan laporan penilaian mengenai laporan keuangan perusahaan memandang bahwa tanggung jawab kepada publik itu melampaui hubungan antara auditor dengan kliennya. Akuntan publik yang independen memiliki fungsi yang berbeda, tidak hanya patuh terhadap para kreditur dan pemegang saham saja, akan tetapi berfungsi sebagai ”a public watchdog function”. Dalam menjalankan fungsi tersebut seorang akuntan harus mempertahankan independensinya secara keseluruhan di setiap waktu dan memenuhi kesetiaan terhadap kepentingan publik. Hal ini membuat konflik kepentingan antara klien dan publik mengenai konfil loyalitas auditor.
            Hal serupa juga diungkapan oleh Baker dan Hayes, bahwa seorang akuntan publik diharapkan memberikan pelayanan yang profesional dengan cara yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari contractual arragment antara akuntan publik dan klien.
            Ketika auditor menerima penugasan audit terhadap sebuah perusahaan, hal ini membuat konsequensi terhadap auditor untuk bertanggung jawab kepada publik. Penugasan untuk melaporkan kepada publik mengenai kewajaran dalam gambaran laporan keuangan dan pengoperasian perusahaan untuk waktu tertentu memberikan ”fiduciary responsibility” kepada auditor untuk melindungi kepentingan publik dan sikap independen dari klien yang digunakan sebagai dasar dalam menjaga kepercayaan dari publik.

3. TANGGUNG JAWAB DASAR AUDITOR

            The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal bakal dari Auditing Practices Board, ditahun 1980, memberikan ringkasan mengenai tanggung jawab auditor, yaitu :
a.)     Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan. Auditor perlu merencanakan,          mengendalikan dan mencatat pekerjannya.
b.)    Sistem Akuntansi. Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan    pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan          laporan keuangan.
c.)     Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk   memberikan kesimpulan rasional.
d.)    Pengendalian Intern. Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan         pada pengendalian internal, hendaknya memastikan dan mengevaluasi        pengendalian             itu dan melakukan compliance test.
e.)     Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan. Auditor melaksanakan tinjau ulang laporan keuangan yang relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan         kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk    memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.

4. INDEPENDENSI AUDITOR

          Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi dapat juga diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Auditor diharuskan bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Supriyono (1988) membuat kesimpulan mengenai pentingnya independensi akuntan publik sebagai berikut :
a.)   Independensi merupakan syarat yang sangat penting bagi profesi akuntan publik         untuk memulai kewajaran informasi yang disajikan oleh manajemen kepada    pemakai informasi.
b.) Independensi diperlukan oleh akuntan publik untuk memperoleh kepercayaan dari       klien dan masyarakaat, khususnya para pemakai laporan keuangan.
c.)   Independensi diperoleh agar dapat menambah kredibilitas laporan keuangan yang      disajikan oleh manajemen.
d.)   Jika akuntan publik tidak independen maka pendapat yang dia berikan tidak      mempunyai arti atau tidak mempunyai nilai.
e.)   Independensi merupakan martabat penting akuntan publik yang secara berkesinambungan perlu dipertahankan.

            Independensi akuntan publik merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat pada profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit. Independensi akuntan publik mencakup empat aspek, antara lain :
1.)        Independensi sikap mental
            Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran di dalam diri akuntan dalam mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak di dalam diri akuntan dalam menyatakan pendapatnya.
2.)        Independensi penampilan.
            Independensi penampilan berarti adanya kesan masyarakat bahwa akuntan publik bertindak independen sehingga akuntan publik harus menghindari faktor-faktor yang dapat mengakibatkan masyarakat meragukan kebebasannya. Independensi penampilan berhubungan dengan persepsi masyarakat terhadap independensi akuntan publik.
3.)        Independensi praktisi (practitioner independence)
            Selain independensi sikap mental dan independensi penampilan, Mautz mengemukakan bahwa independensi akuntan publik juga meliputi independensi praktisi (practitioner independence) dan independensi profesi (profession independence). Independensi praktisi berhubungan dengan kemampuan praktisi secara individual untuk mempertahankan sikap yang wajar atau tidak memihak dalam perencanaan program, pelaksanaan pekerjaan verifikasi, dan penyusunan laporan hasil pemeriksaan. Independensi ini mencakup tiga dimensi, yaitu independensi penyusunan progran, independensi investigatif, dan independensi pelaporan.
4.)        Independensi profesi (profession independence)
            Independensi profesi berhubungan dengan kesan masyarakat terhadap profesi akuntan publik.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor
            Tidak dapat dipungkiri bahwa klien berusaha agar laporan keuangan yang dibuat oleh klien mendapatkan opini yang baik oleh auditor. Banyak cara dilakukan agar auditor tidak menemukan kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan bahkan yang lebih parah lagi adalah kecurangan-kecurangan yang dilakukan tidak dapat dideteksi oleh auditor.
            Independensi akuntan publik dapat terpengaruh jika akuntan publik mempunyai kepentingan keuangan atau mempunyai hubungan usaha dengan klien yang diaudit. Menurut Lanvin (1976) dan Supriyono (1988) independensi auditor dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1)     Ikatan keuangan dan usaha dengan klien
2)     Jasa-jasa lain selain jasa audit yang diberikan klien
3)      Lamanya hubungan kantor akuntan publik dengan klien
            Sedangkan menurut Shockley (1981) dan Supriyono (1988) independensi akuntan publik dipengaruhi oleh faktor :
1)      Persaingan antar akuntan publik
2)      Pemberian jasa konsultasi manajemen kepada klien
3)      Ukuran KAP
4)      Lamanya hubungan antara KAP dengan klien
            Dari faktor–faktor yang mempengaruhi independensi tersebut di atas bahwa independensi dapat dipengaruhi oleh ikatan keuangan dan usaha dengan klien, jasa-jasa lain yang diberikan auditor selain audit, persaingan antar KAP dan ukuran KAP. Seluruh faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik tersebut adalah ditinjau dari independensi dalam penampilan.

5. PERATURAN PASAR MODAL DAN REGULATOR MENGENAI INDEPENDENSI   
    AKUNTAN PUBLIK

            Penilaian kecukupan peraturan perlindungan investor pada pasar modal Indonesia mencakup beberapa komponen analisa yaitu;
1)   Ketentuan isi pelaporan emitmen atau perusahaan publik yang harus disampaikan       kepada publik dan Bapepam,
2)   Ketentuan Bapepam tentang penerapan internal control pada emitmen atau      perusahaan public,
3)   Ketentuan Bapepam tentang, pembentukan Komite Audit oleh emitmen atau      perusahaan public,
4)   Ketentuan tentang aktivitas profesi jasa auditor independen.
            Seperti regulator pasar modal lainnya Bapepam mempunyai kewenangan untuk memberikan izin, persetujuan, pendaftaran kepada para pelaku pasar modal, memproses pendaftaran dalam rangka penawaran umum, menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar modal, dan melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
            Salah satu tugas pengawasan Bapepam adalah memberikan perlindungan kepada investor dari kegiatan-kegiatan yang merugikan seperti pemalsuan data dan laporan keuangan, window dressing, serta lain-lainnya dengan menerbitkan peraturan pelaksana di bidang pasar modal. Dalam melindungi investor dari ketidakakuratan data atau informasi, Bapepam sebagai regulator telah mengeluarkan beberapa peraturan yang berhubungan dengan keaslian data yang disajikan emiten baik dalam laporan tahunan maupun dalam laporan keuangan emiten.
            Ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Bapepam antara lain adalah Peraturan Nomor: VIII.A.2/Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2002 tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
a)      Periode Audit adalah periode yang mencakup periode laporan keuangan yang menjadi objek audit, review, atau atestasi lainnya.
b)   Periode Penugasan Profesional adalah periode penugasan untuk melakukan pekerjaan atestasi termasuk menyiapkan laporan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan.
c)    Anggota Keluarga Dekat adalah istri atau suami, orang tua, anak baik di dalam maupun di luar tanggungan, dan saudara kandung.
d) Fee Kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional yang hanya akan dibebankan apabila ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut.

e)  Orang Dalam Kantor Akuntan Publik adalah orang yang termasuk dalam penugasan audit, review, atestasi lainnya, dan/atau non atestasi yaitu: rekan, pimpinan, karyawan professional, dan/atau penelaah yang terlibat dalam penugasan.



Referensi :

Minggu, 12 Oktober 2014

Etika Governance

         1.         Pengertian Etika

Ø  Secara etimologi
Secara etimologi istilah “etika”  berasal dari bahasa yunani kuno yaitu:
·         “Ethos” (dalam bentuk tunggal), yang memiliki banyak arti:  tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang habitat; kebiasaan; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap; cara berpikir.
·          “ta etha” (dalam bentuk jamak), yang artinya adalah adat kebiasaan.
            Arti dari bentuk jamak ”ta etha” inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2011).
Ø  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) etika memiliki 3 arti yaitu sebagai:
·         Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral
·         Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak
·         Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat
Secara umum etika bisa diartikan sebagai Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

         2.         Governance system
      Istilah sistem pemerintahan merupakan kombinasi dari dua kata, yaitu "sistem" dan "pemerintah". Sistem merupakan suatu keseluruhan dari beberapa bagian yang memiliki hubungan fungsional antara bagian-bagian tersebut, sehingga hubungan tersebut menciptakan ketergantungan antara bagian-bagian, dan apabila satu bagian tidak bekerja dengan baik akan mempengaruhi keseluruhan. Dan pemerintahan dalam arti luas memiliki pengertian yakni segala sesuatu yang dilakukan dalam menjalankan kesejahteraan negara dan kepentingan negara itu sendiri. Dari pengertian itu, secara harfiah berarti sistem pemerintahan sebagai bentuk hubungan antar lembaga negara dalam melaksanakan kekuasaan negara untuk kepentingan negara itu sendiri dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.
      Governance System merupakan suatu tata kekuasaan yang terdapat di dalam perusahaan yang terdiri dari 4 (empat) unsur yang tidak dapat terpisahkan, yaitu :
1.     Commitment on Governance
Commitment on Governance adalah komitmen untuk menjalankan perusahaan yang dalam hal ini adalah dalam bidang perbankan berdasarkan prinsip kehati-hatian berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

2.    Governance Structure
Governance Structure adalah struktur kekuasaan berikut persyaratan pejabat yang ada di bank sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku.

3.    Governance Mechanism
Governance Mechanism adalah pengaturan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab unit dan pejabat bank dalam menjalankan bisnis dan operasional perbankan.

4.    Governance Outcomes
Governance Outcomes adalah hasil dari pelaksanaan baik dari aspek hasil kinerja maupun cara-cara/praktek-praktek yang digunakan untuk mencapai hasil kinerja tersebut.

         3.         Budaya Etika
        Corporate culture (budaya perusahaan) merupakan konsep yang berkembang dari ilmu manajemen serta psikologi industri dan organisasi. Bidang-bidang ilmu tersebut mencoba lebih dalam mengupas penggunaan konsep-konsep budaya dalam ilmu manajemen dan organisasi dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi, yang dalam hal ini, adalah organisasi yang berbentuk perusahaan.
        Djokosantoso Moeljono mendefinisikan corporate culture sebagai suatu sistem nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dijadikan acuan berperilaku dalam organsisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Kalau dikaji secara lebih mendalam, menurut Martin Hann, ada 10(sepuluh) parameter budaya perusahaan yang baik :
1. Pride of the organization
2. Orientation towards (top) achievements
3. Teamwork and communication
4. Supervision and leadership
5. Profit orientation and cost awareness
6. Employee relationships
7. Client and consumer relations
8. Honesty and safety
9. Education and development
10. Innovation
        Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh. Perilaku ini adalah budaya etika. Tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh seluruh karyawan.
Para eksekutif mencapai penerapan ini melalui suatu metode tiga lapis, yaitu :
1.     Corporate credo : pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang ditegakkan perusahaan.
2.     Program etika : suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk   mengarahkan pegawai dalam melaksanakan corporate credo.
3.     Kode etik perusahaan

         4.         Mengembangkan Struktur Etika Korporasi
        Struktur etika korporasi yang dimiliki perusahaan sebaiknya disesuaikan dengan kepribadian perusahaan tersebut. Selain itu perlu adanya pengembangan serta evaluasi yang dilakukan perusahaan secara rutin. Pengembangan struktur etika korporasi ini berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik dan sesuai dengan norma yang ada.
        Selain itu, membangun entitas korporasi dan menetapkan sasarannya. Pada saat itulah perlu prinsip-prinsip moral etika ke dalam kegiatan bisnis secara keseluruhan diterapkan, baik dalam entitas korporasi, menetapkan sasaran bisnis, membangun jaringan dengan para pihak yang berkepentingan (stakeholders) maupun dalam proses pengembangan diri para pelaku bisnis sendiri. Penerapan ini diharapkan etika dapat menjadi “hati nurani” dalam proses bisnis sehingga diperoleh suatu kegiatan bisnis yang beretika dan mempunyai hati, tidak hanya mencari untung belaka, tetapi juga peduli terhadap lingkungan hidup, masyarakat, dan para pihak yang berkepentingan (stakeholders).

         5.         Kode Perilaku Korporasi (Code of Conduct)
        Code of Conduct adalah pedoman internal perusahaan yang berisikan Sistem Nilai, Etika Bisnis, Etika Kerja, Komitmen, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis, dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan stakeholders.
        Pengelolaan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, baik aturan hukum maupun aturan moral atau etika. Code of Conduct merupakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas sehari-hari dalam berinteraksi dengan rekan sekerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.
        Pembentukan citra yang baik terkait erat dengan perilaku perusahaan dalam berinteraksi atau berhubungan dengan para stakeholder. Perilaku perusahaan secara nyata tercermin pada perilaku pelaku bisnisnya. Dalam mengatur perilaku inilah, perusahaan perlu menyatakan secara tertulis nilai-nilai etika yang menjadi kebijakan dan standar perilaku yang diharapkan atau bahkan diwajibkan bagi setiap pelaku bisnisnya. Pernyataan dan pengkomunukasian nilai-nilai tersebut dituangkan dalam code of conduct.

         6.         Evaluasi terhadap Kode Perilaku Korporasi
Dalam mengimplementasikan Good Corporate Governance, diperlukan instrumen-instrumen yang menunjang, yaitu sebagai berikut :

1. Code of Corporate Governance (Pedoman Tata Kelola Perusahaan), yaitu pedoman dalam interaksi antar organ Perusahaan maupun stakeholder lainnya.
2. Code of Conduct (Pedoman Perilaku Etis), yaitu pedoman dalam menciptakan hubungan kerjasama yang harmonis antara Perusahaan dengan Karyawannya.
3. Board Manual, Panduan bagi Komisaris dan Direksi yang mencakup Keanggotaan, Tugas, Kewajiban, Wewenang serta Hak, Rapat Dewan, Hubungan Kerja antara Komisaris dengan Direksi serta panduan Operasional Best Practice.
4. Sistem Manajemen Risiko, mencakup Prinsip-prinsip tentang Manajemen Risiko dan Implementasinya.
5. An Auditing Committee Contract – arranges the Organization and Management of the Auditing Committee along with  its Scope of Work.
6. Piagam Komite Audit, mengatur tentang Organisasi dan Tata Laksana Komite Audit serta Ruang Lingkup Tugas.

Referensi:


Sabtu, 31 Mei 2014

Jogja


            Last year was my fourth semester. In that semester I got a long holiday. But as usual, the schedule in my university was so annoying. When other university have already start a new semester, my university had just start the holiday. So, I didn’t have any friends to spend my holiday. Just staying at home really made me bored. Then, I thought to spend my holiday somewhere out of this town. Accidentally I heard a good news from my friends if Kereta Api Indonesia company held a special promo tickets to out of town. Immediately, I ask my friend to join me having a trip to Jogja and then we booked the tickets. After we got the tickets, we arranged some plans about how the trip would be, like how long we will stay there, what places that we want to be visited, how about the accommodation, hotels, budget, and etc.






            On September 9th 2013 we went to Jogja by train from pasar senen station at 22.00 and arrived at lempuyangan station on September 10th at 06.26. As you looked in that picture, I went there with the lovable one, Noris Iskandar. After we arrived in lempuyangan station, we took a becak to bring us to puspita hotel. After that we had breakfast and took a rest for a while. In our first day there, as the plan that we had arranged, we decided to went to Borobudur temple. We went at noon, around 13.00 by a motorcycle that we had rent from pamitran motor rent. Borobudur is located in Magelang, central Java. It was far away from our hotel so we have to rode our motorcycle for about two hours. To enter the Borobudur temple, we have to paid Rp 20.000/person. Borobudur is the famous buddhist temple. Borobudur is one of the wonders of the world, so no wonder why there were many tourists there. And… here is the picture of Borobudur temple taken from the top. How beautiful it is. Not only enjoy how wonders Borobudur is, we also can look the beautiful secenary from the top of Borobudur temple.





            On our second day in jogja, we decided to went to two places in a day. First we were going to goa pindul and then we’re going to indrayanti beach. Goa pindul is located in Gunungkidul, Yogyakarta. We went there by motorcycle and the trip from our hotel to goa pindul took about one half hours.  Goa pindul cave offers a set of interesting natural scenery and unique traveling experience. This cave provides a different style of enjoying activity. Especially, when we are laying on a set of tubes, we can enjoy drifting along the pindul river underground with its unique caves. It filled with a cluster of bats, the magnificient stalactites within. And here is our picture when trying cave tubing……



            After trying cave tubing we’re  continue our journey to indrayanti beach. The trip from goa pindul to indrayanti beach tooks 45 minutes. This beach is different from other beaches in Yogyakarta. This beaches have a new modern concept than others. It seems from the location and facilities arrangement. There were many restaurants lined at the seaside. The colourful umbrella adorn the white sand and corals. This is such a beautiful beach. And here is the picture of scenary in indrayanti beach taken from the top…



            And in the third day, we just went shopping to malioboro, spent the night in alun-alun, having dinner in bukit bintang, and ect. surely, bukit bintang was such a romantic place. Unfortunately, we didn’t take some pictures there because my camera was low battery.
On september 13th, our last day in Jogja we just continued our shopping and bought some merchandise for our colleagues, and then we back to Jakarta by progo train. We left jogja at 15.30 from lempuyangan station. At 23.49 we arrived in pasar senen  station and went home soon. Pretty sad, but that was very our quality time in jogja. That was a nice trip. Thankyou jogja for saving our beautiful memories. Hopefully, this semester we could explore another city.



            

Rabu, 07 Mei 2014

Angels and Demons

Angels and Demons is a movie directed by Ron Howard (Apollo 13, A Beautiful Mind, The Da Vinci Code) and based on Dan Brown’s novel with the same title. This two hours movie following Prof Robert Langdon, a symbologist who teach at Harvard, as he tried to solve the mystery of the path of illumination in order to save the preferiti who had been kidnapped just before the upcoming Conclave.


This movie involved two big infamous groups, CERN and The Vatican. The plot itself wants to show us that there are still some people who do not agree with Science’s involvement with the church. Just like the old days between the church and the illuminati, like Galileo who had been imprisoned for stating the truth, but the Church did not like it. Because at that time the church afraid that people will no longer believe in God. Just like what happened with The Carmelengo in this movie. He was afraid if science ruled the world then “What had left for God?” just like what he said in the movie. Based on his fear, the whole tragedy then happened…

The carmelengo character has some similarity with other antagonist in Prof Langdon series by Dan Brown. They’re like a lost child who had lost its way from their father. The carmelengo here just like Silas in The Da Vinci Code and Andros in The Lost Symbol.

The movie has some differences with the book. For people who have read the book first, I think this movie will be a little bit disappointing. Aside from some differences plot, character background also not explained much in the movie plot. We have to link what the connection between this and that. For example, the bespectacled man who kidnapped the preferiti with the main antagonist. What is his reason to kidnap and killed the preferiti? What’s their connection? Apparently, he is an assassin hired by Janus (codename for the Carmelengo, also not explained in the movie).

Despite the fact that this movie had received so many negative comments and even bad ratings, I still like this movie because its fresh genre. Thanks for Dan Brown, really. You could find the conspiracies everywhere. It will make you curious whether some things that stated in the movie/novel were the mind blowing fact or just some great mixed between this and that by Dan Brown.

The cast itself so promising with Tom Hanks as Professor Langdon, and Ewan McGregor as the not-so-innocent Carmelengo.

CAST
Tom Hanks as Prof. Robert Langdon

 He is a symbologist professor at Harvard and the main protagonist in this movie.  He is smart, but flawed, of course. He always wears his Mickey Mouse wristwatch just to remind himself to not being so serious in life. He is a little bit reluctant when people from The Vatican ask for his help but help them eventually.

Ayelet Zurer as Vittoria Vetra

She is a scientist who works on antimatter project at CERN. She is smart but sometimes also a deviant (for tearing one of Galileo’s Diaggrama pages). In The Da Vinci Code and The Lost Symbol novel, Prof Robert thoughts express his romantic interest with her. It’s much to my surprise when I see Ayelet Zurer in Man of Steel (2013) as Lara Lor-Van or Superman’s biological mother.

Ewan McGregor as Camerlengo Patrick Mckenna (The Carmelengo)

He is the late Pope’s Camerlengo, and also his biological son. He doesn’t want science interfere with the Vatican church’s life, but the late Pope is not in the same vision with him so this whole tragedy happen. It’s a little bit surprising for me that Ewan McGregor played this role, but the character itself suits him very well. 

Armin Mueller-Stahl as Cardinal Strauss 

He is a wise old man. The carmelengo often disagree with him, because he thinks that Cardinal Strauss tried to take the next Pope’s chair.

Pierfrancesco Favino as Inspector Olivetti

He is the one who give the idea to ask Professor Langdon’s help for this case.

Nikolaj Lie Kaas as Assassin
From some of his dialogue, it is implied that he actually did not want to kidnap and killed the preferiti.  And it seems that he had worked before for some people who use God as the reason to kill people.

Stellan Skarsgard as Commander Richter
He is the Swiss Guard. The security within the Vatican walls is his responsible, so he did not like outsider. He did not like the American professor Langdon for being so well-known about everything in this case. He also likes using his power to do some things. He is not a likeable character, but apparently he (and Father Simeon) knows about the truth behind the whole story.

Sabtu, 03 Mei 2014

WHAT WILL YOU DO AFTER GRADUATED FROM GUNADARMA UNIVERSITY?

This is the thing that I often thought since I was in senior high school till now. Sometimes I thought, what will I do after graduated from university? What should I do? What will I be? Where am I going to work? How about my career? How about my salary? And etc questions about my future life flew up into my mind.
I’m not a child anymore. So.. It’s normal when I thought about my future life in this age, because I would get my bachelor degree next year. Aamiin.
Honestly, I’m fed up with my college. I’m fed up with too many assignments. I hate when I get inhumane lecturer who never understood their students condition. I hate being under pressure in this semester. This semester such an exhausting semester. Not only for me but for all of the sixth semester students in Gunadarma University. Sometimes it makes me thought to finish college faster and hope this semester will over quickly. I’m really fed up.
Graduation has always been an awaited moment by the students. When I graduated from Gunadarma, of course I would paint my better life. No one know how’s their future life, including me. We never know where we’re going to work, how much salary we gain, our career development, and everything that happens in the future. But certainly everyone dreams about their bright future.
So…… When I graduated from Gunadarma, first I’m looking for a job with expected salary. And then I would save my money. I would make my parents be proud of me.. And then hm.. maybe I wanna be a business woman, but haven’t thought what kind of business it will. And the last, Like other girls dream about, I wanna get marry with the lovable one, having cute kids, and built sakinnah, mawaddah, and warrahmah family.

I think that’s all. Hopefully that would come true in my life. Aamiin.

WHY ENGLISH IS IMPORTANT FOR YOUR MAJOR?

Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, akan semakin banyak perkembangan yang terjadi di negeri ini. Efeknya pun bukan hanya pada bidang teknologi saja, di bidang perekonomian pun terkena dampak dari globalisasi tersebut, antara lain meningkatnya perdagangan bebas, semakin banyaknya perusahaan-perusahaan asing yang berdiri di Indonesia, banyaknya perusahaan lokal Indonesia yang masuk ke pasar dunia, dan semakin banyaknya perusahaan internasional yang masuk ke pasar lokal. Hal-hal tersebut berdampak pada kebutuhan penggunaan bahasa internasional yaitu bahasa inggris yang menjadi tolok ukur standar internasional. Untuk itu sudah menjadi suatu kewajiban bagi para pengusaha dan para pencari kerja untuk menguasai bahasa internasional tersebut. Menguasai bahasa inggris adalah bekal yang baik bagi setiap orang yang ingin berkembang dalam dunia globalisasi.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling crucial, dan suka atau tidak suka, saat ini Bahasa Inggris sudah sangat mendominasi semua aspek dalam hal komunikasi. Bisa dilihat hampir semua alat elektronik menggunakan Bahasa Inggris. Sebagian besar Negara-negara di Asia juga menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua sesudah bahasa nasional mereka, misalnya Singapura, Malaysia dan Filipina. 
Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa universal yang digunakan dalam dunia teknologi, pendidikan, politik, perdagangan, dan sebagainya. Bahasa inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, karena sudah menjadi tolak ukur standar internasional. Bahasa inggris juga merupakan satu-satunya bahasa penghubung yang digunakan oleh orang-orang dari bangsa berbeda ketika saling bertemu. Apabila bekerja di perusahaan asing maka tuntutan keterampilan bahasa Inggris lebih besar lagi, karena di sana kita akan berkomunikasi via email atau via tele conference dengan perusahaan di negara lainnya menjadi pekerjaaan sehari-hari bagi mereka yang bekerja di perusahaan asing. Dan semuanya menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa asing.
Kebutuhan akan penggunaan bahasa Inggris ternyata sudah tidak bisa dielakkan lagi. Hampir semua lini kini telah menggunakan bahasa Inggris bahkan dalam dunia pendidikan telah menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar resmi. Bahasa inggris sudah  diajarkan disekolah-sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi dan termasuk materi pelajaran yang diujikan pada ujian akhir nasional tingkat SMP dan SMA, maka dari itu pendidikan dan bahasa tidak bisa dipisahkan. Maka dari itu, penggunaan bahasa Inggris harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai aktifitas sehingga kita semakin menguasai bahasa Inggris. Dengan kemampuan berbahasa Inggris tentu saja memudahkan bagi anda yang ingin melanjutkan studi di luar negeri dimana bahasa inggris sangat penting bagi anda yang ingin bekerja di suatu perusahaan tentu menjadi nilai tambah tersendiri karena banyak perusahaan yang mensyaratkan pelamar memiliki memilki kemampuan berbahasa inggris. Dengan kemampuan bahasa inggris yang baik, akan terbuka banyak kesempatan untuk memperoleh perkerjaan yang baik terutama di perusahaan multinasional yang memang mensyaratkan kemampuan berbahasa inggris yang baik untuk memperluas pergaulan di dunia internasional. Itulah mengapa pentingnya bahasa inggris di masa sekarang ini, dan sangat penting di bidang akuntansi tentunya, marilah kita mempelajari bahasa Inggris dari sekarang agar menguasai bahasa Inggris untuk masa depan yang lebih baik.

Conclusion:
As we well know, english is the most commonly used language around the world. There are many benefits of learning English such as improve your understanding globally, get better grades, help you to communicate with the foreigner, develop your career, get higher salary, and etc. So, English is not something important but something needed nowadays.