Minggu, 21 Oktober 2012

Andai Aku Menjadi Menteri Koperasi




Andai aku menjadi menteri koperasi. Isi tulisan ini sama seperti judulnya diatas, “Andai Aku Menjadi Menteri Koperasi”.  Saya akan berandai-andai apabila saya menjadi seorang menteri koperasi.  Apa saja yang akan saya lakukan apabila saya menjadi menteri koperasi? Apa peran saya terhadap koperasi di Indonesia ini yang jumlahnya kian surut? Kebijakan apa yang saya buat untuk memajukan koperasi di Indonesia ini?
Menjadi seorang menteri bukanlah hal mudah. Tentu saja banyak hal-hal yang harus kita pertimbangkan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah kita buat. Menjadi menteri bukan pekerjaan yang sepele, yang hanya bisa berongkang-ongkang kaki di atas kursi nyaman dan cukup menjadi penonton saja terhadap pergerakan pengkoperasian di Indonesia. Kalau hanya menjadi penonton saja, rakyat biasa pun bisa. Kalau hanya ingin menyandang gelar “Menteri” demi kehormatan, untuk apa? Justru sebaliknya, seorang menteri diharapkan mampu ikut menangani masalah-masalah yang terjadi di dalam pengkoperasian di Indonesia dewasa ini. Seorang menteri harus memiliki wawasan dan pengalaman yang cukup, keahlian teknis di bidangnya, serta JUJUR dan BERTANGGUNG JAWAB. Mengapa harus jujur dan bertanggung jawab? Bukankah di Negara kita ini banyak sekali orang yang pintar, terbukti dari berbagai kompetisi olimpiade Internasional, pelajar-pelajar di Indonesia tak pernah absen dari gelar juara. Namun berapa jumlah orang jujur dan bertanggung jawab? Sangat minim sekali. Kejujuran dan sikap bertanggung jawab kini krisis dalam jiwa pemimpin-pemimpin Negara kita. Buktinya saja, berapa banyak pejabat-pejabat Negara yang telah dijebloskan ke dalam penjara akibat korupsi. Mereka seperti tikus pengerat yang terus menggerogoti asset Negara.

Andai saya menjadi menteri….
Tidak ingin saya seperti mereka yang tak merasa berdosa mengambil yang bukan hak mereka. Mengumbar janji kesana-kemari tanpa dibuktikan. Saya ingin menjadi seorang menteri yang amanah, jujur serta bertanggung jawab. Saya ingin bertekad memajukan koperasi Indonesia serta mengenalkan koperasi Indonesia di dunia. Saya ingin menjadi menteri yang mengayomi masyarakatnya, lebih dekat dengan rakyat sehingga tujuan bersama untuk mencapai kesejahteraan dapat terwujud.
Menurut pendapat saya, koperasi di Indonesia memang masih berjalan. Namun sangat memprihatinkan, koperasi kini sudah jarang terdengar lagi kiprahnya dalam perekonomian Indonesia. Kemanakah koperasi kita? Koperasi kini di Indonesia tidak sebanyak koperasi pada era sebelumnya. Ini memang era baru, namun haruskah koperasi yang mengamalkan nilai pancasila terkikis oleh zaman?
Sebagai seorang menteri koperasi, saya wajib berperan penting serta mengawasi pergerakan koperasi di Indonesia. Hal-hal yang akan saya lakukan untuk memajukan koperasi di Indonesia antara lain:

1. Memberikan dukungan moril terhadap anggota koperasi
Melihat banyaknya badan-badan usaha lain atau dapat kita sebut sebagai pesaing koperasi dewasa ini dikhawatirkan menurunkan mental para anggota koperasi untuk terus berkoperasi. Saya khawatir mereka akan underestimated terhadap kemampuan koperasi mereka dalam bersaing dengan badan usaha lain. Hal tersebut dirasa memungkinkan seseorang untuk keluar dari koperasi karena dianggap sudah kalah pamor dengan badan usaha lainnya. Dukungan terhadap koperasi dirasa sangat perlu diberikan. Penyuluhan-penyuluhan guna memajukan koperasi pun harus tetap berjalan. Dengan mental yang kuat, para anggota koperasi tidak akan pantang menyerah dan akan berusaha bekerjasama memajukan koperasi mereka, tentunya dengan dukungan-dukungan dari pemerintah.

2. Meningkatkan sosialisasi menggunakan internet
Di era globalisasi ini siapa yang tidak kenal dengan internet? Semua mengenal internet, dari anak-anak hingga orang tua, khususnya masyarakat perkotaan. Mereka menggunakan internet untuk kebutuhannya masing-masing. Terpikir oleh saya, mengapa saya tidak mensosialisasikan kepada masyarakat tentang koperasi menggunakan internet? Internet kini sedang marak-maraknya digunakan oleh berbagai manusia di belahan bumi. Pengiklanan lewat internet kini menjadi hal lumrah yang dilakukan oleh setiap badan atau instansi dalam bidang advertising. Banyak sekali aplikasi-aplikasi di internet yang bisa saya gunakan untuk mensosialisasikan koperasi terhadap masyarakat. Sehingga angka kebutaan masyarakat Indonesia terhadap koperasi dapat diminimalisir. Begitu banyak masyarakat yang buta terhadap koperasi, tak mengenal apa itu koperasi. Salah satu jalannya, saya dapat mensosialisasikannya lewat internet. Saya bisa mewajibkan setiap koperasi untuk membuat situs di internet. Sehingga koperasi tersebut dikenal di masyarakat. Dan masyarakat pun dapat mengakses informasi tentang koperasi tersebut dengan efektif dan efisien.

3. Sosialisasi menggunakan media elektronik (TV, Radio)
            Balik lagi ke kebijakan sebelumnya, selain internet media elektronik seperti televisi dan radio pun dapat digunakan sebagai alat mensosialisasikan koperasi. Jangan hanya partai politik saja yang dapat mengiklankan dan mempromosikan partainya. Koperasi pun tidak boleh kalah saing, pengiklanan lewat media elektronik dirasa sama efektifnya dengan internet. Berbeda dengan zaman dahulu, kini televisi dan radio bukan barang prestice lagi. Hampir setiap rumah memiliki televisi, bahkan tidak jarang dari satu buah rumah memiliki televisi lebih dari satu. Dengan mensosialisasikan apa itu koperasi dan apa manfaat berkoperasi lewat media elektronik, masyarakat akan lebih mengenal koperasi.


4. Meminimalisir jumlah mini market yang beroperasi
Minimarket, supermarket kini banyak bertebaran di jalan-jalan kota. Lalu bagaimana koperasi dapat melebarkan sayapnya apabila mini market dan supermarket jumlahnya terus bertambah? Di stasiun, pom bensin, jalan-jalan utama dan tempat-tempat lain tidak jarang kita melihat pemandangan mini market disana. Namun pernahkah kita lihat koperasi di perkotaan ada disetiap sudut jalan utama, stasiun, atau pom bensin? Tidak. Menurut saya, karena jumlah koperasi yang kalah dengan mini market ataupun supermarket itulah yang membuat koperasi sulit berkembang. Apalagi, masyarakat-masyarakat Indonesia sekarang ini lebih memilih berbelanja di minimarket dan supermarket dibandingkan di koperasi. Entah karena rasa kurang percaya mereka terhadap koperasi atau karena faktor lain, misalnya sudut pandang yang menganggap bahwa berbelanja di mini market ataupun supermarket terlihat lebih keren di mata kalangan lain. Tapi menekan jumlah mini market dan supermarket di Indonesia saya rasa sangat perlu. Bayangkan jika jumlah mini market terus bertambah, dimana lagi koperasi bisa membuka usahanya? Selain karena dengan adanya mini market membuat koperasi sulit melebarkan sayapnya, dengan adanya minimarket dan supermarket juga membuat penyempitan lahan hijau di Indonesia yang digarap dan dijadikan mall-mall besar dengan supermarket yang besar di dalamnya.

5. Mengaktifkan koperasi yang mati
Sulit memang membangun sesuatu yang telah mati. Namun dengan keyakinan, insya Allah saya bisa menghidupkan kembali koperasi. Saya akan berusaha untuk mengkaji kembali apa yang membuat koperasi-koperasi tersebut menjadi tidak aktif. Saya prihatin terhadap jumlah koperasi saat ini. Data menunjukkan bahwa kurang lebih 48.000 dari total sekitar 177.000 koperasi di Indonesia berada dalam kondisi tidak aktif. Saya khawatir jumlah koperasi yang tidak aktif akan semakin bertambah. Untuk itu saya akan melakukan pengkajian terhadap koperasi-koperasi yang tidak aktif tersebut. Selain itu, saya juga akan terus mengayomi koperasi-koperasi yang masih aktif agar terus dapat berkembang dengan baik.
Hal-hal diataslah yang mungkin saya lakukan apabila saya menjadi seorang menteri koperasi. Semoga dengan kebijakan-kebijakan saya dapat membuat koperasi Indonesia lebih maju dari sekarang ini bahkan kalau bisa dapat dikenal di mata dunia. Insya Allah dengan kebijakan-kebijakan tersebut koperasi dapat terus berlayar dalam perairan perekonomian Indonesia. Peran pemerintah harus lebih ditingkatkan lagi, terutama dalam hal pengawasan. Dengan pengawasan yang baik, koperasi akan lebih terkendali dengan baik dan hal-hal penyelewengan tidak akan terjadi, korupsi pun dapat di antisipasi.
Demikian tulisan saya mengenai kebijakan-kebijakan yang akan saya lakukan apabila saya menjadi seorang menteri koperasi. Apa kebijakanmu kalau kamu yang menjadi menteri koperasi? Ayo kita hidupkan kembali koperasi Indonesia!!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar