Andai
aku menjadi menteri koperasi. Isi tulisan ini sama seperti judulnya diatas, “Andai
Aku Menjadi Menteri Koperasi”. Saya akan
berandai-andai apabila saya menjadi seorang menteri koperasi. Apa saja yang akan saya lakukan apabila saya
menjadi menteri koperasi? Apa peran saya terhadap koperasi di Indonesia ini
yang jumlahnya kian surut? Kebijakan apa yang saya buat untuk memajukan
koperasi di Indonesia ini?
Menjadi
seorang menteri bukanlah hal mudah. Tentu saja banyak hal-hal yang harus kita
pertimbangkan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah kita buat. Menjadi
menteri bukan pekerjaan yang sepele, yang hanya bisa berongkang-ongkang kaki di
atas kursi nyaman dan cukup menjadi penonton saja terhadap pergerakan pengkoperasian
di Indonesia. Kalau hanya menjadi penonton saja, rakyat biasa pun bisa. Kalau
hanya ingin menyandang gelar “Menteri” demi kehormatan, untuk apa? Justru
sebaliknya, seorang menteri diharapkan mampu ikut menangani masalah-masalah
yang terjadi di dalam pengkoperasian di Indonesia dewasa ini. Seorang menteri
harus memiliki wawasan dan pengalaman yang cukup, keahlian teknis di bidangnya,
serta JUJUR dan BERTANGGUNG JAWAB. Mengapa harus jujur dan bertanggung jawab?
Bukankah di Negara kita ini banyak sekali orang yang pintar, terbukti dari
berbagai kompetisi olimpiade Internasional, pelajar-pelajar di Indonesia tak
pernah absen dari gelar juara. Namun berapa jumlah orang jujur dan bertanggung
jawab? Sangat minim sekali. Kejujuran dan sikap bertanggung jawab kini krisis
dalam jiwa pemimpin-pemimpin Negara kita. Buktinya saja, berapa banyak
pejabat-pejabat Negara yang telah dijebloskan ke dalam penjara akibat korupsi.
Mereka seperti tikus pengerat yang terus menggerogoti asset Negara.
Andai
saya menjadi menteri….
Tidak
ingin saya seperti mereka yang tak merasa berdosa mengambil yang bukan hak
mereka. Mengumbar janji kesana-kemari tanpa dibuktikan. Saya ingin menjadi
seorang menteri yang amanah, jujur serta bertanggung jawab. Saya ingin bertekad
memajukan koperasi Indonesia serta mengenalkan koperasi Indonesia di dunia.
Saya ingin menjadi menteri yang mengayomi masyarakatnya, lebih dekat dengan
rakyat sehingga tujuan bersama untuk mencapai kesejahteraan dapat terwujud.
Menurut
pendapat saya, koperasi di Indonesia memang masih berjalan. Namun sangat memprihatinkan,
koperasi kini sudah jarang terdengar lagi kiprahnya dalam perekonomian
Indonesia. Kemanakah koperasi kita? Koperasi kini di Indonesia tidak sebanyak
koperasi pada era sebelumnya. Ini memang era baru, namun haruskah koperasi yang
mengamalkan nilai pancasila terkikis oleh zaman?
Sebagai
seorang menteri koperasi, saya wajib berperan penting serta mengawasi
pergerakan koperasi di Indonesia. Hal-hal yang akan saya lakukan untuk
memajukan koperasi di Indonesia antara lain:
1.
Memberikan dukungan moril terhadap anggota koperasi
Melihat
banyaknya badan-badan usaha lain atau dapat kita sebut sebagai pesaing koperasi
dewasa ini dikhawatirkan menurunkan mental para anggota koperasi untuk terus
berkoperasi. Saya khawatir mereka akan underestimated terhadap kemampuan
koperasi mereka dalam bersaing dengan badan usaha lain. Hal tersebut dirasa
memungkinkan seseorang untuk keluar dari koperasi karena dianggap sudah kalah
pamor dengan badan usaha lainnya. Dukungan terhadap koperasi dirasa sangat
perlu diberikan. Penyuluhan-penyuluhan guna memajukan koperasi pun harus tetap
berjalan. Dengan mental yang kuat, para anggota koperasi tidak akan pantang
menyerah dan akan berusaha bekerjasama memajukan koperasi mereka, tentunya dengan
dukungan-dukungan dari pemerintah.
2.
Meningkatkan sosialisasi menggunakan internet
Di
era globalisasi ini siapa yang tidak kenal dengan internet? Semua mengenal
internet, dari anak-anak hingga orang tua, khususnya masyarakat perkotaan.
Mereka menggunakan internet untuk kebutuhannya masing-masing. Terpikir oleh
saya, mengapa saya tidak mensosialisasikan kepada masyarakat tentang koperasi
menggunakan internet? Internet kini sedang marak-maraknya digunakan oleh
berbagai manusia di belahan bumi. Pengiklanan lewat internet kini menjadi hal
lumrah yang dilakukan oleh setiap badan atau instansi dalam bidang advertising.
Banyak sekali aplikasi-aplikasi di internet yang bisa saya gunakan untuk
mensosialisasikan koperasi terhadap masyarakat. Sehingga angka kebutaan
masyarakat Indonesia terhadap koperasi dapat diminimalisir. Begitu banyak
masyarakat yang buta terhadap koperasi, tak mengenal apa itu koperasi. Salah
satu jalannya, saya dapat mensosialisasikannya lewat internet. Saya bisa
mewajibkan setiap koperasi untuk membuat situs di internet. Sehingga koperasi
tersebut dikenal di masyarakat. Dan masyarakat pun dapat mengakses informasi
tentang koperasi tersebut dengan efektif dan efisien.
3.
Sosialisasi menggunakan media elektronik (TV, Radio)
Balik lagi ke kebijakan sebelumnya,
selain internet media elektronik seperti televisi dan radio pun dapat digunakan
sebagai alat mensosialisasikan koperasi. Jangan hanya partai politik saja yang
dapat mengiklankan dan mempromosikan partainya. Koperasi pun tidak boleh kalah saing,
pengiklanan lewat media elektronik dirasa sama efektifnya dengan internet.
Berbeda dengan zaman dahulu, kini televisi dan radio bukan barang prestice
lagi. Hampir setiap rumah memiliki televisi, bahkan tidak jarang dari satu buah
rumah memiliki televisi lebih dari satu. Dengan mensosialisasikan apa itu
koperasi dan apa manfaat berkoperasi lewat media elektronik, masyarakat akan
lebih mengenal koperasi.
4.
Meminimalisir jumlah mini market yang beroperasi
Minimarket,
supermarket kini banyak bertebaran di jalan-jalan kota. Lalu bagaimana koperasi
dapat melebarkan sayapnya apabila mini market dan supermarket jumlahnya terus
bertambah? Di stasiun, pom bensin, jalan-jalan utama dan tempat-tempat lain
tidak jarang kita melihat pemandangan mini market disana. Namun pernahkah kita
lihat koperasi di perkotaan ada disetiap sudut jalan utama, stasiun, atau pom
bensin? Tidak. Menurut saya, karena jumlah koperasi yang kalah dengan mini
market ataupun supermarket itulah yang membuat koperasi sulit berkembang. Apalagi,
masyarakat-masyarakat Indonesia sekarang ini lebih memilih berbelanja di
minimarket dan supermarket dibandingkan di koperasi. Entah karena rasa kurang
percaya mereka terhadap koperasi atau karena faktor lain, misalnya sudut
pandang yang menganggap bahwa berbelanja di mini market ataupun supermarket
terlihat lebih keren di mata kalangan lain. Tapi menekan jumlah mini market dan
supermarket di Indonesia saya rasa sangat perlu. Bayangkan jika jumlah mini
market terus bertambah, dimana lagi koperasi bisa membuka usahanya? Selain
karena dengan adanya mini market membuat koperasi sulit melebarkan sayapnya,
dengan adanya minimarket dan supermarket juga membuat penyempitan lahan hijau
di Indonesia yang digarap dan dijadikan mall-mall besar dengan supermarket yang
besar di dalamnya.
5.
Mengaktifkan koperasi yang mati
Sulit
memang membangun sesuatu yang telah mati. Namun dengan keyakinan, insya Allah saya
bisa menghidupkan kembali koperasi. Saya akan berusaha untuk mengkaji kembali
apa yang membuat koperasi-koperasi tersebut menjadi tidak aktif. Saya prihatin
terhadap jumlah koperasi saat ini. Data menunjukkan bahwa kurang lebih 48.000
dari total sekitar 177.000 koperasi di Indonesia berada dalam kondisi tidak
aktif. Saya khawatir jumlah koperasi yang tidak aktif akan semakin bertambah.
Untuk itu saya akan melakukan pengkajian terhadap koperasi-koperasi yang tidak
aktif tersebut. Selain itu, saya juga akan terus mengayomi koperasi-koperasi
yang masih aktif agar terus dapat berkembang dengan baik.
Hal-hal
diataslah yang mungkin saya lakukan apabila saya menjadi seorang menteri
koperasi. Semoga dengan kebijakan-kebijakan saya dapat membuat koperasi
Indonesia lebih maju dari sekarang ini bahkan kalau bisa dapat dikenal di mata
dunia. Insya Allah dengan kebijakan-kebijakan tersebut koperasi dapat terus
berlayar dalam perairan perekonomian Indonesia. Peran pemerintah harus lebih
ditingkatkan lagi, terutama dalam hal pengawasan. Dengan pengawasan yang baik,
koperasi akan lebih terkendali dengan baik dan hal-hal penyelewengan tidak akan
terjadi, korupsi pun dapat di antisipasi.
Demikian
tulisan saya mengenai kebijakan-kebijakan yang akan saya lakukan apabila saya
menjadi seorang menteri koperasi. Apa kebijakanmu kalau kamu yang menjadi
menteri koperasi? Ayo kita hidupkan kembali koperasi Indonesia!!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar