Kamis, 31 Mei 2012

Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan

1. Struktur Produksi
Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa   pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema.  Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional. Berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder, dan tersier.
2.  Pendapatan Nasional
                Pendapatan nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh Rumah tangga di suatu Negara sebagai balas jasa atas pembelian faktor-faktor produksi dalam suatu periode, biasanya 1 tahun. Pendapatan nasional dapat dihitung dengan 3 metode yaitu:
  • Metode produksi (GDP atau PDB)
Gross Domestic Product (PDB) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Cara perhitungan GDP yaitu dengan menjumlahkan konsumsi, investasi, konsumsi pemerintah, dan perhitungan hasil pengurangan dari hasil dari ekspor dengan impor.
PDB= C + G + I + ( X - M )
C = consumption (konsumsi)                                                                      X = ekspor
I = investation (investasi)                                                                             M = impor
G= government (konsumsi pemerintah)
  • Metode pengeluaran (GNP atau PNB)
GNP meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun. Rumus untuk menghitung PNB yaitu:
GNP = PDB + hasil faktor produksi milik domestik yang ada di luar negeri - hasil output faktor produksi milik luar negeri yang ada di dalam negeri.
  • Metode Pendapatan (Net NasionaI Income atau PN)
National Income adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
PN = Pendapatan Nasional Neto - Pajak Tidak Langsung + Subsidi.
Produk Nasional Neto itu sendiri dapat diketahui menggunakan rumus:
PNN = Produk Nasional Bruto – Depresiasi.
Pendapatan nasional yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Cara perhitungannya yaitu:
DI = pendapatan personal - pajak pendapatan personal.
Dimana pendapatan personal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Pendapatan Personal = Produk Nasional Neto - Laba Ditahan - Pembayaran Asuransi Sosial - Penerimaan Bukan Balas Jasa - Pendapatan Bunga Dari Konsumen dan Pemerintah
Pendapatan Nasional per kapita yaitu jumlah pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun di dalam suatu negara.
3. Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan
Indonesia merupakan Negara yang berlimpah ruah dengan kekayaan alamnya. Namun keadaan itu tidak membuat Indonesia terbebas dari masalah kemiskinan.  Pada awal orde baru pembangunan ekonomi yang pada awalnya terpusatkan hanya di Jawa, khususnya Jakarta dan sekitarnya, dan hanya disektor-sektor tertentu saja pada akhirnya akan menghasilkan “Trickle Down Effect”  yang menyebabkan tidak meratanya kesejahteraan.
Salah satu metode statik yang umum digunakan untuk mengukur sejauh mana pencapaian tingkat kemerataan dalam distribusi pendapatan atau pengurangan kesenjangan ekonomi dalam suatu proses pembangunan ekonomi adalah dengan mengukur nilai koefesien gini atau menurut kriteria Bank Dunia. Menurut kriteria Bank Dunia, secara umum tingkat kesenjangan dalam distibusi pendapatan di Indonesia selama kurun waktu 1984-1993 tergolong rendah, baik didaerah pedesaan maupun daerah perkotaan.
Definisi Kemiskinan Menurut Ahli
Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak. Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dan atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang dapat ditelaah dari dimensi ekonomi, sosial politik.
Tingkat Kesenjangan Ekonomi dan jumlah penduduk miskin di Indonesia merupakan akibat dari ketidakmerataannya pemberdayaan di berbagai daerah. Namun dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin di Indonesia merupakan suatu perubahan signifikan dari hasil pembangunan ekonomi di Negara Indonesia ini. Hingga saat ini faktor yang menjadi penentu miskinnya seseorang adalah tingkat pendidikan yang tinggi dan kebutuhan fisik.
Sumber:

Tidak ada komentar :

Posting Komentar