Jumat, 28 Juni 2013

Manfaat Tersembunyi dalam Kulit Manggis


Mengapa judul dari postingan kali ini seperti itu? Karena apa sih yang muncul dipikiran kita mendengar nama buah “manggis”? Enak, manis tentu rasanya. Sudah sampai di situ saja bukan? Manggis biasanya dimakan daging buahnya. Biasanya orang yang mengonsumsi manggis membuang begitu saja kulit buahnya. Namun siapa sangka justru kulit manggis pun dapat berguna?

Sebelumnya saya akan membahas tentang tumbuhan manggis terlebih dahulu...

Garcinia mangostana L atau yang terkenal dengan nama manggis ini adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya juga disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna merah. Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah", sebagai pasangan durian, si "raja buah". Buah ini mengandung mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia.

Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan asam gelugur, rempah bumbu dapur dari tradisi boga India dan Sumatera.
Manggis merupakan sebuah pohon tropis yang tumbuh dalam suhu hangat dan stabil, paparan suhu di bawah 0 °C (32 °F) untuk jangka waktu yang lama, umumnya akan membunuh tanaman dewasa. Hortikulturis yang berpengalaman telah menumbuhkan spesies ini di luar ruangan dan membawanya untuk dikembangkan di daerah ekstrim, selatan Florida.

Manggis bersifat apomiksis obligat, biji tidak berasal dari fertilisasi dan diduga mempunyai keanekaragaman genetik sempit, sehingga diperkirakan manggis di alam hanya satu klon dan sifatnya sama dengan induknya. Kenyataan di lapang menunjukkan adanya keanekaragaman tanaman manggis yang mungkin disebabkan faktor lingkungan mau pun faktor genetik akibat mutasi alami sejalan dengan sejarah tanaman manggis yang telah berumur ribuan tahun.

Buah manggis muda, dimana tidak memerlukan pemupukan untuk tumbuh (lihat agamospermy), pertama kali akan berwarna hijau pucat atau hampir putih di bawah kanopi. Saat buah membesar selama 2 hingga 3 bulan ke depan, warna kulitnya akan menjadi hijau gelap. Pada periode ini, pertumbuhan ukuran buah dapat meningkat hingga kulitnya berukuran 6-8 cm (2,4-3,1 inchi) dengan diameter luar, akan tetap keras hingga pematangan akhir tiba.

Sifat kimia dari permukaan bawah kulit manggis terdiri dari berbagai polifenol, termasuk xanthones dan tanin yang menjamin astringent dapat menghambat perhatian serangga, jamur, virus tanaman, bakteri dan pemangsa hewan, pada saat buah belum matang. Perubahan warna dan pelunakan kulit menjadi proses alami yang menunjukkan pematangan buah dapat dimakan dan benih telah selesai berkembang.

Dewasa ini, banyak diperbincangkan jika kulit manggis memiliki manfaat yang lebih banyak dibandingkan daging buahnya.  Kulit manggis mengandung 50 senyawa xanthone. Xanthone adalah bioflavonoid yang bersifat antioksidan, antibakteri, antitumor, antialergi, antiinflamasi dan antihistamin. Di alam ini terdapat sekitar 200 jenis xanthone dimana 50 jenis diantaranya berada pada buah manggis (Garcinia mangostana). Senyawa itu tersebar pada kulit buah dan biji, kulit batang, daun serta sebagian kecil pada daging buahnya. Kulit buah manggis juga sangat kaya akan antioksidan tinggi yang dapat mengobati berbagai macam penyakit bahkan penyakit maut sekalipun seperti penyakit jantung, kanker,stroke, diabetes, ginjal, hepatitis, AIDS, dan lain-lain.

Berikut ini saya akan  menguraikan beberapa manfaat kulit manggis bagi kesehatan:
1. Untuk meningkatkan energi
Seperti yang telah saya uraikan diatas, xanthone dari kulit manggis yang merupakan antioksidan tingkat tinggi dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan mengkonsumsi jus kulit manggis secara rutin dapat meningkatkan stamina dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengontrol berbagai penyakit.

2. Menjaga  kesehatan otak
Seperti yang kita ketahui, otak membutuhkan banyak zat antioksidan dalam menjalankan fungsinya. Zat antioksidan yang terdapat dalam kulit manggis dapat membantu mencegah penurunan fungsi otak dan juga membantu menjaga otak dari sistem kerusakan.

3. Membantu mengatasi stress
Apa hubungannya kulit manggis dengan perasaan stress seseorang? Di saat seseorang mengalami stress, tubuh akan memproduksi hormon kortisol secara berlebihan. Zat Xanthone yang terdapat di dalam kulit manggis bekerja untuk menyeimbangkan kadar hormon kortisol sehingga secara alami tubuh mampu menurunkan tingkat depresi.

4. Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Kandungan antioksidan di dalam kulit buah manggis dapat membantu untuk melindungi dan menurunkan kandungan asam yang tinggi pada lambung. Zat antimikroba dalam kulit manggis juga berfungsi untuk memerangi bakteri, parasit dan jamur dalam perut. Selain itu juga bekerja untuk mengatasi iritasi usus besar dan usus kecil yang dapat menyebabkan gangguan fungsi pencernaan. Ekstrak kulit manggis mampu mencegah radang usus besar dengan cara menghambat infeksi pada kantong-kantong yang terdapat di lapisan usus besar.

5. Menyeimbangkan sistem kelenjar endokrin
Senyawa xanthone pada kulit manggis bekerja menyeimbangkan sistem kelenjar endokrin. Sistem kelenjar endokrin yang seimbang menimbulkan keseimbangan yang baik dari semua hormon dan neurokimia yang diproduksi oleh sistem endokrin. Sehingga hal tersebut membantu mempercepat penyembuhan luka, mengeluarkan racun dari hati, dan lain-lain.

Nah… sudah tahu dong sekarang kalau kulit buah manggis itu banyak mengandung antioksidan yang sangat diperlukan tubuh? Dengan mengetahui informasi di atas,  masih maukah kalian membuang kulit buah manggis secara percuma? J J

Tidak ada komentar :

Posting Komentar