Sabtu, 26 Januari 2013

Celotehan Hati


Malam ini bulan purnama keluar menampakkan diri. Membuat langit lebih terisi. Tidak kosong seperti hati ini. Aku pandangi bulan purnama ditemani secarik kertas dan pena. Aku mulai menuliskan kata demi kata diatas secarik kertas. Bukan kisah dongeng atau sebuah karangan yang akan aku tuliskan. Ini celotehan dari hati.

Aku teringat sosokmu dalam memori masa lalu. Masa lalu? Sebut saja begitu walau rasanya baru hitungan hari bumi ini berputar dari masa itu.

Hati ini masih berbalut kecewa yang berakhir luka. Iya, luka yang pernah kamu buat disini, di hati ini. Luka ini cukup lebam. Luar biasa sakitnya. Tapi anehnya rasa sakit ini tidak membuatku jera. Luka ini tidak sanggup mengikiskan cinta untuk kamu. Aku sudah mencoba menyingkirkannya. Aku sudah berlari ke tengah lautan dan menghanyutkannya disitu. Tapi ia tetap mengalir mengikuti langkahku sampai ke tepian. Aku pernah menerbangkannya bersama angin. Tapi angin kembali membawanya pulang ke hadapanku. Seakan tidak mau jauh dari ragaku. Begitu kira-kira perumpamaannya.

Aku memandang ke atas langit. Bulan purnama itu mengingatkan aku kepadamu. Aku teringat dengan kalimatmu tempo dulu.

“Lihatlah bulan yang sama agar kita merasa dekat”, begitu katamu.
Untuk kesekian kalinya, malam ini aku melakukan hal itu lagi. Setidaknya dengan memandangi bulan bisa mengurangi rasa rindu yang tertumpuk kepadamu. Malam ini aku berharap kamu disudut sana sedang memandangi bulan yang sama. Lagi-lagi kenangan masa lalu itu meracuni otakku. Apakah pikiranmu juga dirasuki oleh kenangan masa lalu? Sangat mudah mengingatnya. Tapi tidak untuk melupakannya.

Suara angin malam terdengar. Aku menyudahkan diri membayangkan masa lalu. Tidak ingin terlarut oleh kenangan yang membangkitkan luka.

Aku lipat secarik kertas celotehan hati. Aku terbangkan bersama hembusan angin. Entahlah kemanapun angin menerbangkan kertas ini, setidaknya aku sudah lebih lega mencurahkan celotehan malam ini dalam beberapa paragraf. Kepada penghuni semesta, aku titipkan celotehan hati.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar